Menpora Jadwalkan Temui Bonek di Stadion Tugu
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, menjadwalkan bertemu suporter Bonek Persebaya Surabaya 1927 di Stadion Tugu
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, menjadwalkan bertemu suporter Bonek Persebaya Surabaya 1927 di Stadion Tugu, Jakarta Utara, pada Selasa (2/8/2016) sekitar pukul 14.00 WIB.
Deputi IV Bidang Olahraga Prestasi Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengatakan Menpora Imam Nahrawi akan mendengar aspirasi yang ingin disampaikan para bonek.
"Mereka mau ketemu pak menpora, ya, pak menpora menemui. Kami belum mengetahui materi seperti apa. Yang saya dengar mereka ingin menyampaikan aspirasi. Pak menpora ingin dengar lah," ujar Gatot ditemui di Gedung Kemenpora, Selasa (2/8/2016).
Jajaran Polda Metro Jaya mencatat ada sekitar 1416 orang Bonek Persebaya Surabaya 1927 telah sampai di DKI Jakarta. Untuk sementara, mereka dikumpulkan di Stadion Tugu, Jakarta Utara.
Semula mereka akan berunjuk rasa di depan Gedung Kemenpora. Namun, karena ada acara Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa World Islamic Economic Forum (WIEF) yang ke 12 di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 2-4 Agustus 2016, sehingga kawasan itu steril.
Suporter pendukung klub Persebaya Surabaya itu menjadwalkan unjuk rasa di depan kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Selasa (2/8/2016).
Selain itu unjuk rasa juga akan dilakukan di tempat lain, seperti Kantor PSSI, Istana Negara dan Hotel Mercure Ancol, tempat berlangsungnya KLB PSSI 2016.
Bonek akan menuntut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengakui keberadaan Persebaya atau yang sebelumnya sempat memakai nama Persebaya 1927.
Persebaya 1927 di bawah naungan PT Persebaya Indonesia memenangkan gugatan yang diajukan oleh PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) yang menaungi Bhayangkara Surabaya United terkait nama dan logo Persebaya Surabaya.
Dengan demikian, Persebaya 1927 tetap berhak memakai nama dan logo Persebaya Surabaya meskipun hingga saat ini keberadaan mereka masih belum diakui oleh PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti.