Joe Hart Langsung Shoping Usai Lakukan Blunder
Blunder yang dilakukan kiper asal Inggris itu, berperan dalam kekalahan Torino 1-2 dari Atalanta, Minggu (11/9).
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Joe Hart tak mau berlama-lama murung pasca-melakukan blunder di debutnya bersama Torino, akhir pekan lalu.
Blunder yang dilakukan kiper asal Inggris itu, berperan dalam kekalahan Torino 1-2 dari Atalanta, Minggu (11/9).
Kiper pinjaman dari Manchetser City tersebut lantas berbelanja ria di Italia. Bercelana pendek krem dan mengenakan T-shirt, Hart menghabiskan Selasa sore waktu Turin, dengan membeli sejumlah produk Gucci.
Kiper berumur 29 tahun tak lagi mendapat tempat di tim utama City, di bawah kepaltihan Pep Guardiola. Ia kemudian dipinjamkan ke Torino semusim penuh. Posisinya di City digantikan oleh Claudio Bravo yang diboyong oleh Barcelona. Bravo juga melakukan blunder dalam debutnya bersama City, saat derby Manchester di Old Trafford. Namun, City tetap menang dari Manchester United
Pelatih Torino Sinisa Mihajlovic tak marah kepada Hart. Pada laga itu, Torino sempat unggul lebih dahulu melalui gol tendangan bebas Iago Falque. Namun, Atalanta sanggup menyamakan kedudukan yang bermula dari blunder Hart.
Bermaksud menjemput bola hasil sepak pojok lawan, Hart justru memberi umpan gratis kepada Andrea Masiello. Bek veteran Atalanta itu lantas menceploskan bola ke gawang yang sudah ditinggal Hart.
“Hart membuat penyelamatan baik pada sepak pojok, tapi dia seharusnya bisa melakukannya lebih baik. Dengan pemain, saya tidak marah untuk sebuah kesalahan, melainkan ketika anak-anak tidak melakukan apa yang sudah kami persiapkan dalam seminggu,” tutur Mihajlovic.
“Ada kesalahan individu, dan, tentu saja, semakin sedikit Anda melakukannya, semakin besar kesempatan Anda bisa menang,” sambung bekas pelatih AC Milan itu.
Di laga itu, bukan cuma Hart yang melakukan kesalahan. Bek Lorenzo De Silvestri pun menjadi penyebab lahirnya gol kedua Atalanta melalui titik penalti.
“Itu semua adalah kesalahan individu yang harus kami bayar mahal, tapi bukan kesalahan tim. Semua gol yang bersarang di gawang kami berasal dari kesalahan,” sesal Mihajlovic.
“Lebih mudah, menurut saya, untuk memperbaiki kelemahan semacam ini dibandingkan dengan memperbaiki tim, atau juga mengubah sistem permainan. Kami hanya perlu lebih konsentrasi,” tambahnya.