Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Hull City vs Arsenal: Saatnya Xhaka Jadi Pilihan

Manajer Arsenal itu justru lebih sering mencadangkan gelandang yang dibelinya dari Borussia Mönchengladbach itu.

Editor: Husein Sanusi
zoom-in Hull City vs Arsenal: Saatnya Xhaka Jadi Pilihan
mirorr
Granit Xhaka 

TRIBUNNEWS.COM - Setelah mendatangkan Granit Xhaka dengan banderol tinggi pada bursa transfer musim panas lalu, Arsene Wenger justru melakukan hal yang tergolong aneh.

Manajer Arsenal itu justru lebih sering mencadangkan gelandang yang dibelinya dari Borussia Mönchengladbach itu.

Xhaka diboyong ke Emirates Stadium dengan nilai transfer 35 juta poundsterling atau sekitar Rp 701 miliar. Nilai itu menjadikannya sebagai pemain termahal ketiga yang pernah dibeli Arsenal setelah Mesut Ozil yang diboyong dari Real Madrid dengan biaya 41,5 juta poundsterling, serta Alexis Sanchez yang digaet dari Barcelona dengan nilai transfer 35 juta poundsterlung pada tahun 2014, setahun setelah Ozil bergabung.

Kehadiran Xhaka diharapkan membuat lini tengah Arsenal semakin solid, menyusul kepergian Tomas Rosicky, Mikel Arteta, dan Mathieu Flamini. Dan di awal kehadirannya Xhaka, berhasil memenuhi harapan tersebut.

Di laga pekan pertama melawan Liverpool, Xhaka memulai laga dari bangku cadangan. Masuk hampir bersamaan dengan Santi Cazorla, duet keduanya memastikan Arsenal bisa mengejar ketertinggalan dari "The Reds", meskipun Arsenal akhirnya tidak mendapatkan satu poin pun.

Di dua pertandingan berikutnya--melawan Leicester dan Watford--Wenger akhirnya memberi kesempatan pada gelandang berusia 23 tahun itu. Xhaka sempat diganti dengan Jack Wilshere di pertengahan laga melawan Leicester, namun ketika menghadapi "The Hornets" ia dimainkan penuh selama 90 menit.

Xhaka pun menjadi aktor utama permainan "The Gunners" di pertandingan tersebut. Duetnya bersama Cazorla saling melengkapi. Ketika Xhaka beroperasi lebih dalam dan menjadi awal transisi bertahan ke menyerang, Cazorla bisa bermain lebih ke depan dan memaksimalkan talenta menyerangnya. Keberadaan keduanya membuat lini tengah Arsenal sulit ditembus.

BERITA TERKAIT

Namun setelah itu di dua laga terakhir --melawan Southampton dan Paris Saint-Germain-- nama Xhaka justru menghilang dari starting lineup Arsenal.

Wenger justru memilih Francis Coquelin sebagai starter. Nyatanya, gelandang asal Prancis itu kurang piawai menjalankan tugasnya. Terbukti Ketika Xhaka masuk menggantikan Coquelin di laga melawan PSG, permainan Arsenal membaik dan merekapun berhasil mencetak gol penyeimbang.

Sabtu (17/9) malam nanti melawan Hull City seharusnya menjadi arena bagi Xhaka menunjukkan kualitasnya. Duetnya bersama Cazorla seharusnya bisa menjadi andalan di jantung lini tengah Arsenal.

Xhaka sendiri berjanji akan memberikan kemampuan terbaiknya jika ia dimainkan pada laga di KCOM Stadium tersebut.

"Saya bukan seseorang yang mudah menyerah, saya suka bermain sepakbola, saya ingin menguasai bola dan saya tidak takut memberikan umpan beresiko," tutur Xhaka pada laman resmi klub. "Saya adalah seorang petarung, dan saya kira itu adalah keuntungan yang amat besar, jika anda bermain di Premier League," imbuhnya.

Menghadapi Hull di pertandingan pekan ke-5 Premier League itu, Arsenal akan mencoba kembali ke jalur kemenangan dan memperbaiki penampilan mereka. Sejak jeda Internasional berakhir, "The Gunners" memang berhasil meraih hasil positif, yakni satu kemenangan dan satu hasil imbang. Namun yang menjadi catatan, permainan tim Meriam London sama sekali jauh dari kata memuaskan.

Di dua laga terakhir tersebut, pasukan Arsene Wenger memulai dari posisi tertinggal sebelum bisa meraih poin. Bahkan saat menghadapi Southampton, Arsenal butuh penalti Santi Cazorla di menit akhir untuk memastikan kemenangan.

"Kami seolah tertidur pada babak pertama. Kami harus mengubah kebiasaan ini pada laga-laga selanjutnya," kata kapten Arsenal, Laurent Koscielny usai laga melawan PSG. "Kami harus kuat sejak menit pertama hingga akhir," ucapnya kepada BT Sport.

Untungnya bagi Arsenal, "The Tigers" saat ini tidak berada dalam kondisi terbaiknya. Setelah menang di tiga laga beruntun di awal kompetisi, tim asuhan Mike Phelan itu ditumbangkan Man United dan harus rela berbagi angka dengan tim promosi Burnley pekan lalu.

Arsenal bahkan boleh optimistis jika melihat sejarah pertemuan dengan tim tuan rumah. Dalam lima pertandingan terakhir melawan tim yang berdiri tahun 1904 itu, "The Gunners" tak pernah kalah dan sukses mengemas tiga kemenangan. Bahkan kali terakhir bermain di KCOM, mereka mampu menang empat gol tanpa balas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas