Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yudha Maulana

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman menilai dalam paruh kedua Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016, peta persaingan tim-tim peserta mulai terlihat.

Sederet tim papan atas mulai menunjukkan tajinya, lalu, bagaimana pelatih yang akrab disapa Djanur itu melihat persaingan di putaran kedua ?

Usai melihat performa dan hasil yang dituai oleh tim-tim peserta ISC, Djanur menyebut Sriwijaya FC menjadi salah satu tim yang sangat layak diperhitungkan oleh kontestan lainnya, mengingat Firman Utina dan kawan-kawan tampil trengginas setelah menyapu bersih tiga laga perdananya di putaran kedua ini.

Usai menggilas Persiba Balikpapan 3-1 (3/9/2016), Sriwijaya pun menjadikan Persib sebagai korban berikutnya, alhasil Atep dan kawan-kawan dibuat menyerah dengan skor 3-0 di Stadion Gelora Sriwijaya, 10 September 2016.

Laskar Wong Kito pun mampu mengalahkan dominasi pemuncak klasemen sementara ISC, Madura United dengan skor 5-2 di Stadion Gelora Bangkalan, Madura (14/9/2016).

"Sriwijaya performanya mulai kelihatan, dua kali pertandingan dia bisa menang dan satu kali di kandang Madura, sampai pertandingan pertama di putaran kedua, tim-tim papan atas yang kemarin masih bercokol di puncak klasemen," ujar Djanur kepada Tribun di Mess Persib, Kota Bandung, belum lama ini.

Djanur saat ini realistis melihat posisi timnya di peringkat tujuh klasemen dengan berbekal 27 poin, artinya sejenak ia harus melupakan sejenak persaingan dengan Sriwijaya (posisi ketigan 37 poin), Arema Cronus (posisi dua, 39 poin)) kemudian tim rival, Pelita Bandung Raya yang kini bertransformasi menjadi Madura United (posisi pertama, 40 poin) setelah melakukan merger awal 2016 ini.

"Yang bersaing dengan kita, sekarang realistis saja ada Persipura Jayapura (36 poin), Semen Padang (28 poin), Bhayangkara FC (33 poin) dan Pusamania Borneo (29 poin)," ucap Djanur mengingat rapatnya rentang poin tim-tim tersebut dengan Persib. (dam)