Kenapa Pelatih Persija Akrab Dipanggil ''Mamak''?
Setelah Paulo Camargo mengundurkan diri awal Agustus lalu, Persija Jakarta langsung menunjuk Jan Saragih sebagai pelatih sementara (Caretaker).
Laporan Wartawan SuperBall.id, Mochamad Hary Prasetya
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Setelah Paulo Camargo mengundurkan diri awal Agustus lalu, Persija Jakarta langsung menunjuk Jan Saragih sebagai pelatih sementara (Caretaker).
Namun, Jan Saragih tidak lama memimpin Persija dikarenakan lisensi kepelatihannya masih B AFC.
Oleh karena itu, Persija mencari beberapa kandidat pelatih dan berakhir di nama Muhammad Zein Al Haddad.
Nama Zein Al Haddad memang belum terlalu sering didengar, sebab pria keturunan Arab itu lebih akrab disapa Mamak.
Pelatih berambut ikal itu pun mencoba menceritakan mengapa namanya lebih akrab disapa Mamak ketimbang Zein Al Haddad.
Ternyata, sapaan akrab Mamak mulai menjadi panggilan akrabnya ketika sejak kanak-kanak hingga sampai saat ini.
Nama depannya yang membuat mantan pelatih Deltras Sidoarjo itu akrab disapa Mamak.
"Sebenarnya nama saya Muhammad, jadi lebih akrab dipanggil Mamak karena nama depan saya," ucap Mamak.
Mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia itu mengatakan sebenarnya bukan dirinya saja yang akrab disapa Mamak.
Sebab, kata-kata Mamak hampir pasti melekat kepada setiap orang yang bernama depan Muhammad.
"Di kalangan orang keturunan Arab, panggilan tersebut sudah biasa kepada setiap nama Muhammad," kata Mamak.
"Jadi kalau nama saya Ahmad, pasti saya dipanggil Amak," lanjutnya.
Mamak juga mencetitakan mengapa dirinya tidak dipanggil Zein atau Al Haddad.
Sebab, katanya Zein merupakan nama dari sang ayahnya dan Al Haddad merupakan sebuah marga sebagai keturunan bangsa Arab.(*)