Dele Alli Jalani Satu Tahun Penuh Kegilaan
Ia kemudian baru menjalani debut bersama Spurs saat melawan Manchester United pada bulan Agustus.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - 12 bulan terakhir ini menjadi masa-masa yang gila bagi Dele Alli. Pasalnya, ia baru saja merasakan pengalaman baru yakni memperkuat timnas Inggris di Piala Eropa 2016 dan menembus skuat utama Tottenham Hotspur.
Alli kembali berseragam Tottenham pada Februari 2015 setelah menjalani masa peminjaman dari MK Dons. Ia kemudian baru menjalani debut bersama Spurs saat melawan Manchester United pada bulan Agustus.
Lantaran konsisten menampilkan permainan apik, ia pun dipanggil memperkuat Three Lions pada bulan November 2015. Sejak saat itu, Alli mendapat tempat utama baik di skuat Spurs maupun timnas Inggris.
"12 bulan terakhir cukup gila. Rasanya lebih lama dari setahun. Saya ingat momen ini musim lalu. Saya masih berusaha masuk dalam starting XI dan berusaha mendapat kesempatan bermain serta menunjukkan yang bisa saya lakukan. Banyak hal menjadi gila sejak itu," ujar Alli kepada Sky Sports seperti dilansir ESPN.
Usai menjalani masa peminjaman di MK Dons, Alli mengaku berusaha dengan caranya sendiri agar masuk ke dalam tim. Menurut Alli, hal itu tidak mudah karena ia harus bekerja keras setiap hari.
"Itu tidak mudah. Kamu harus bekerja keras setiap hari. Tapi harus saya katakan, setelah saya bergabung, saya merasa memiliki hubungan dengan para fans, pemain, dan semua staf di sini. Semua orang sangat ramah dan saya benar-benar mengingatnya. Semua pemain yang lebih tua menjagaku, semua pemain muda, menyenangkan memiliki mereka di sini. Mereka semua saling membantu. Ini terasa seperti tempat yang bagus dan saya senang bisa bergabung," jelasnya.
Alli menegaskan dirinya tak berpikir pergi ke klub lain. Hal itu sudah ada di benaknya sejak pertama kali memutuskan bergabung dengan Spurs. "Ketika pertama kali bergabung, semua orang berbicara saya akan dipinjamkan. Tapi saya ingat pernah mengatakan pada keluargaku bahwa saya bergabung di sini dan saya ingin bermain. Saya tak terlalu memikirkan pergi ke klub lain. Saya ingin menjadi pemain Tottenham dan bermain di Tottenham," tuturnya.
Saat dipanggil memperkuat timnas Inggris di Piala Eropa 2016, Alli merasa hal itu merupakan pencapaian besar dalam karirnya. Ketika Inggris disingkirkan Islandia pada babak 16 besar, Alli menyatakan hal itu cukup berat baginya. "Itu prestasi besar bagi saya berada di dalam skuat (timnas Inggris). Semua orang bermimpi mewakili negara mereka di turnamen besar. Tapi setelah apa yang terjadi (Inggris disingkirkan Islandia), itu sangat sulit bagiku," paparnya.