Brasil vs Bolivia: Kesempatan Kedua Thiago Silva
Kecemasan itu cukup beralasan lantaran mantan bek AC Milan ini sudah absen selama 15 bulan membela Selecao.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Rasa cemas menyelimuti perasaan Thiago Silva kala mengetahui namanya dimasukkan dalam daftar skuat timnas Brasil yang akan bertanding menghadapi Bolivia di Arena das Dunas, Jumat (7/10) pagi WIB.
Kecemasan itu cukup beralasan lantaran mantan bek AC Milan ini sudah absen selama 15 bulan membela Selecao.
Nama Silva sempat hilang dari daftar pemain timnas Brasil semasa rezim Carlos Dunga karena ia tak menjadi pilihan utama untuk mengawal lini belakang. Setelah Brasil menuai hasil buruk pada Copa America 2015, Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) memecat Dunga dan menunjuk Adenor Leonardo Bacchi alias Tite sebagai pelatih baru Neymar cs.
Keputusan CBF seolah memberikan angin segar bagi Silva. Tite memutuskan memasukkan nama Silva dalam daftar pemain yang akan menghadapi Bolivia dan Venezuela dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Conmebol. Keputusan ini tentunya membuat Silva seakan mendapat kesempatan kedua untuk membuktikan bahwa dirinya masih mampu memberikan kontribusi bagi Brasil.
"Satu tahun tiga bulan tak bermain bagi tim nasional cukup berat bagiku. Saya merasa cemas kembali memperkuat tim nasional," ujar Silva seperti dilansir ESPN.
Tite sebenarnya sudah berencana memanggil Silva sejak Brasil menghadapi Ekuador dan Kolombia. Sayangnya, saat itu Silva masih mengalami cedera pinggang yang didapatnya ketika menjalani tur pra musim bersama Paris Saint-Germain (PSG). Walaupun kembali dipanggil membela Brasil, masih ada pertanyaan apakah ban kapten akan kembali melingkar di lengan Silva.
Sebelumnya, Dunga memutuskan mencopot ban kapten Silva tak lama setelah mengambil alih kursi pelatih dari Luiz Felipe Scolari usai Piala Dunia 2014. Ketika Brasil menang melawan Ekuador dan Kolombia, Tite mempercayakan ban kapten dipegang oleh bek Inter Milan, Miranda. Meski belum diketahui pasti siapa yang akan menjadi kapten saat Brasil melawan Bolivia, Silva tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Ia hanya merasa senang tak harus bernyanyi di depan rekan-rekannya seperti anak baru.
"Saya akan beristirahat sejenak sebelum pergi bersama Brasil. Ini seperti baru pertama kali. Hampir seperti hari pertama ke sekolah. Satu-satunya perbedaan adalah saya tak perlu bernyanyi di depan mereka," ucapnya.
Silva boleh dibilang termasuk beruntung mendapat kesempatan kembali membela Brasil mengingat usianya kini sudah 32 tahun. Walaupun tak lagi muda sebagai pesepak bola, Silva yakin fisiknya masih seperti pesepak bola berusia 25 atau 26 tahun.
"Usia saya 32 tahun. Tapi saya memiliki tubuh seperti (pesepak bola) 25 atau 26 tahun. Saya menjaga diri dengan baik, dan masih ingin bermain untuk tim nasional beberapa tahun lagi. Saat ini saya ingin berkonsentrasi membantu tim lolos ke Piala Dunia , kemudian bekerja lebih keras saat bermain di sana," jelasnya.
Mantan pemain Fluminense ini terakhir kali memperkuat Selecao saat Copa America 2015 di Chile. Turnamen itu tak meninggalkan kesan yang begitu bagus bagi Silva, lantaran ia menjadi penyebab timnya diganjar penalti karena melakukan handball saat melawan Paraguay di babak perempat final. Brasil pun akhirnya kalah dari Paraguay dalam babak adu penalti dengan skor 3-4 setelah bermain imbang 1-1.
Memori terakhir Silva bersama Brasil memang kurang menyenangkan. Namun ia berusaha melupakan hal itu dan membuka lembaran baru bersama Brasil.
Apalagi peluang Selecao lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 cukup terbuka karena saat ini mereka bertengger di peringkat dua klasemen sementara dengan perolehan 15 poin. Sedangkan Bolivia yang menjadi calon lawan Brasil, kini masih duduk di peringkat delapan klasemen.
Lawan Brasil berikutnya, Venezuela, memiliki nasib lebih buruk karena terbenam di posisi juru kunci dengan perolehan dua poin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.