Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

FIFA pun Hargai Jasa Maulwi Saelan

Maulwi pernah mengharumkan Indonesia sebagai kiper tim nasional di pentas sepak bola dunia.

Editor: Ravianto
zoom-in FIFA pun Hargai Jasa Maulwi Saelan
Bolanews
Mantan Ketua Umum PSSI, Maulwi Saelan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maulwi Saelan telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2016).

Mantan pengawal pribadi Presiden Sukarno itu meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, pada Senin (10/10/2016) pukul 18.30 WIB.

Menurut keluarganya, Maulwi tak menderita penyakit serius.

Maulwi meninggal lebih karena faktor usia yang telah mencapai 90 tahun.

Selain dikenal sebagai Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa di era Presiden Sukarno, nama pria kelahiran Makassar, 8 Agustus 1926, itu juga cukup harum di dunia sepak bola.

Maulwi pernah mengharumkan Indonesia sebagai kiper tim nasional di pentas sepak bola dunia.

Berita Rekomendasi

FIFA pun mengenang Maulwi dan menaikkan artikel mengenai dia dalam laman resminya, FIFA.com.

Namun, dalam laman itu, FIFA salah menulis tanggal lahir Maulwi, yakni 1 Januari 1900.

Menurut catatan FIFA, Maulwi telah lima kali tampil di turnamen besar internasional.

Dari lima penampilan itu, Maulwi mereguk satu kemenangan, dua imbang, dan dua kekalahan.

Duel melawan Uni Soviet menjadi debut Maulwi.

Kala itu, Olimpiade Musim Panas 1956 di Melbourne, Australia, 17 November 1958, Maulwi tampil heroik.

Pada laga pertama Indonesia berhasil menahan imbang 0-0 -Uni Soviet, salah satu tim terkuat Eropa dan dunia saat itu.

Maulwi berjibaku menahan gempuran Igor Netto, Sergei Salnikov, dan Boris Tatushin. 

Pada laga kedua, Uni Soviet melumat Indonesia 4-0.

 Setelah itu, Maulwi tampil di Kualifikasi Piala Dunia 1958.

Pada laga pertama Putaran Pertama, Indonesia menang 2-0 via gol Ramang atas China di Stadion Ikada (kini Stadion Utama Gelora Bung Karno), Senayan, Jakarta, 12 Mei 1957.

Pada laga kedua Putaran Pertama di Stadion Xiannongtan, Beijing, 2 Juni 1957, giliran China menang 4-3.

Ramang kembali mencetak dua gol dalam laga itu, sisanya Endang Witarsa.

Mengingat Indonesia dan China meraih poin yang sama, maka digelar laga play-off di tempat netral untuk menentukan siapa yang lolos ke Putaran Kedua.

Play-off di tempat netral itu berakhir 0-0 setelah perpanjangan waktu.

Maulwi dkk dinyatakan melaju ke Putaran Kedua karena lebih baik dalam gol rata-rata, tanpa perlu adu penalti.

Namun, Indonesia akhirnya dicoret setelah FIFA menolak permintaan Maulwi dkk untuk menghadapi Israel di tempat netral.

Itulah pengalaman Maulwi yang diabadikan FIFA di laman resminya. (*)

Sumber: SuperBall.id
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persebaya
11
7
3
1
11
6
5
24
2
Persib
11
6
5
0
19
8
11
23
3
Borneo
11
6
3
2
16
7
9
21
4
Bali United
11
6
2
3
16
9
7
20
5
PSM Makasar
11
4
6
1
14
7
7
18
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas