Tanpa Kekejaman Ferguson, Tak Akan Ada ''Class of 92''
Kesuksesan mantan Pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson dengan 'Class of 92'-nya ternyata buah kekejaman manajer asal Skotlandia itu.
Laporan Wartawan SuperBall.id, Muhammad Robbani
TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Kesuksesan mantan Pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson dengan 'Class of 92'-nya ternyata buah kekejaman manajer asal Skotlandia itu.
Hal itu diungkapkan oleh mantan pemain mereka Mads Timm yang menghabiskan waktu 6 tahun di klub tersebut.
"Dia (Ferguson) mengimplementasikan dengan gaya kepemimpinannya yang kejam dengan selalu memastikan para pemainnya harus menerapkan ide-idenya," ungkap Mads, dikutip SuperBall.id dari FourFourTwo, Rabu (12/10/2016).
"Dia adalah orang yang benar-benar mengontrol penuh timnya dan memotivasi pemain dengan cara yang menakutkan," tambahnya.
Meski begitu, Mads mengakui cara tersebut cocok dengan timnya pada saat itu terbukti dengan kesuksesan yang mereka raih.
"David Beckham, Ryan Giggs, dan Neville bersaudara (Gary dan Phil) mereka semua cocok bekerja menjadi pasukan pelayan Ferguson," kata pemain asal Denmark itu.
"Saya tidak yakin cara seperti itu bisa menghasilkan kesuksesan yang sama untuk saat ini," tambahnya.
Baginya kondisi dan zaman sudah berubah sehingga cara seperti itu mungkin tak akan cocok diterapkan saat ini.