Joachim Loew Nilai Jerman Saat Ini Sudah Sempurna
Kami telah dikalahkan 2-0, tetapi saya pikir apapun bisa terjadi. Saya tidak melihat ada tim lain yang datang ke sini dan menang.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih timnas Jerman Joachim Löw tersenyum bahagia. Garis lengkungan membusur di pipinya yang menutup kedua ujung bibir yang mengembang.
Senyuman di wajah Löw itu terlihat usai tim asuhannya menang atas Irlandia Utara di HDI Arena, Hannover, Rabu (12/10) dinihari. Jerman meneruskan start sempurna di Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa dengan mengalahkan tim tamu 2-0.
Dua gol kemenangan Jerman di pertandingan itu dicetak Julian Draxler (13') dan Sami Khedira (17'). Sempat unggul cepat pada babak pertama, tim Panser tak bisa memperbesar kemenangan karena tak mampu mencetak gol kembali, termasuk pada babak kedua. Berdasarkan statistik pertandingan yang diterbitkan UEFA, Jerman tercatat memiliki penguasaan bola hingga 74 persen.
”Hal paling utama adalah kami mendapatkan enam poin dari dua pertandingan [yang telah dilalui dalam jeda internasional bulan ini] dan tidak kebobolan satu gol pun,” kata pria yang berhasil membawa Jerman menjadi juara Piala Dunia 2014 itu seperti dikutip dari Four Four Two.
“Kami mencetak dua gol cepat dalam pertandingan ini, dan artinya ini relatif sebuah kemenangan yang mudah. Irlandia Utara [bermain] cukup dalam [di pertahanannya sendiri] dan mereka tidak mengubah cara bermainnya setelah tertinggal skor.”
Dalam pertandingan tersebut, Löw menempatkan pemainnya dalam formasi 4-2-3-1. Di lini depan, Ia memaikan gelandang serang Borussia Dortmund, Mario Götze sebagai penyerang tunggal selama 90 menit. Hal itu membuat Löw bisa dikatakan memakai taktik 'nomor sembilan palsu '[false-nine] dengan penempatan posisi Götze tersebut.
Götze disokong dua gelandang serang yang juga tajam bersama klub masing-masing di Bundesliga, Draxler (Wolfsburg) dan Thomas Müller (Bayern Munich). Sementara raja assist Arsenal, Mesut Özil berdiri diapit dua gelandang itu.
Di sisi lawan, pelatih Irlandia Utara mematok lima bek dan empat gelandang untuk mengganjal serangan-serangan Jerman. Setelah dua gol pertama, menghadapi kebuntuan lini depan untuk mencetak gol, Löw memilih menahan diri memasukkan penyerang. Ia justru memasukkan playmaker yang membela Manchester City, Ilkay Gündoğan di awal babak kedua sebagai pengganti Özil.
Kemenangan atas Irlandia Utara ini membuat Jerman kini kokoh di puncak klasemen Grup C kualifikasi Piala Dunia 2018 zona UEFA. Tambahan tiga poin membuat Jerman kini sudah mengumpulkan 9 poin dari tiga laga, unggul dua angka dari Azerbaijan di posisi kedua klasemen. Jerman pun terlihat akan mudah mendapatkan tiket ke Piala Dunia yang akan digelar di Rusia itu sebagai juara grup.
Sementara bagi Irlandia Utara, satu tempat play-off untuk merebut tiket ke Rusia masih terbuka lebar bagi tim asuhan Michael O'Neill itu. ”Norn Iron” saat ini berada di tempat ketiga--tertinggal tiga poin dari Azerbaijan yang berada di posisi kedua.
”Sekarang kami hanya melihat pertandingan selanjutnya melawan Azerbaijan. Jika kami bisa memenangkan pertandingan November nanti [melawan Azerbaijan], kami akan memiliki poin tujuh dan kami akan menjauh dari tuan rumah untuk menduduki dua peringkat teratas di grup,” kata O’Neill
Bicara soal laga di Jerman, manajer 47 tahun itu mengatakan dirinya memang tidak memberikan target tinggi pada anak buahnya. O’Neill mengakui sulit melawan tim seperti Jerman. ”Aku tidak yakin ada sebuah sistem di dunia sepakbola yang dapat menahan Jerman pada saat ini.”
”Kami telah dikalahkan 2-0, tetapi saya pikir apapun bisa terjadi. Saya tidak melihat ada tim lain yang datang ke sini dan menang. Jadi, ini termasuk jauh dari kata bencana dan sekarang kami harus menatap pertandingan selanjutnya melawan Azerbaijan,” katanya.
”Kami datang ke sini (Hannover—red) dengan rencana mencoba mengalahkan tim yang fantastis. Rencana itu berjalan baik jika kami dapat menjaga skor 0-0. Tapi sayangnya tujuan itu tidak berhasil,” ungkap O’Neill seperti dikutip dailymail.