Arsenal vs Reading: Wenger Andalkan Giroud, Si Raja Udara
Arsene Wenger menilai timnya tidak mampu mengancam Middlesbrough dari situasi-situasi bola mati dan umpan-umpan silang.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Arsene Wenger, pelatih Arsenal, mendapat sebuah pelajaran penting dari pertandingan melawan Middlesbrough, Sabtu (22/10) lalu.
The Gunners membutuhkan seorang penyerang berpostur tinggi untuk memanfaatkan peluang. Oleh karena itu, Wenger kemungkinan besar akan menurunkan si raja udara, Olivier Giroud, saat menghadapi Reading pada pertandingan babak keempat Piala Liga 2016/17 di Emirates Stadium, Rabu (26/10).
Arsene Wenger menilai timnya tidak mampu mengancam Middlesbrough dari situasi-situasi bola mati dan umpan-umpan silang. Atas dasar itu, Wenger mengatakan The Gunners membutuhkan seorang penyerang berpostur besar untuk menuntaskan peluang-peluang itu.
"Tentu saja hal pertama yang terlintas di pikiran adalah seorang pemain yang berpostur cukup besar di kotak penalti dan memiliki fisik lebih tangguh yang bisa membantu," ujar Wenger di Arsenal.com.
Sewaktu menghadapi Middlesbrough, Arsene Wenger menempatkan Alexis Sanchez sebagai ujung tombak tim. Pemain lain yang berposisi sebagai penyerang adalah Theo Walcott. Postur Sanchez hanya 169 cm, sedangkan Walcott 176 cm.
Atas dasar itu, Arsene Wenger kemungkinan besar akan menurunkan Olivier Giroud sebagai ujung tombak tim. Giroud memiliki postur yang ideal untuk menuntaskan peluang dari set-piece dan umpan silang. Pemain asal Prancis itu memiliki tinggi badan 192 cm.
Giroud bukan yang tertinggi di antara penyerang Arsenal saat ini. Yaya Sanogo lebih tinggi 2 cm dari Giroud, namun statistik menunjukkan Giroud adalah sosok yang tepat. Giroud adalah raja udara Arsenal.
Kepala menjadi sumber gol kedua terbesar Giroud setelah kaki kirinya. Hal ini terlihat dari kontribusi kepalanya terhadap koleksi gol Giroud di Premier League. Selama empat musim beruntun, sejak bergabung dari Montpellier, Giroud lebih sering mencetak gol menggunakan kepala dibandingkan kaki kanannya.
"Giroud bisa masuk skuat untuk pertandingan Selasa malam (Rabu dini hari, red). Kami ada pertandingan di sini Selasa malam, mungkin dia bisa memperkuat tim untuk Selasa," ujar Wenger.
Jika diturunkan melawan Reading, maka Giroud mendapat momen bagus untuk menunjukkan kualitasnya. Giroud belum pernah menjadi starter Arsenal pada musim ini. Musim ini kesempatan bermain Giroud terbatas. Giroud baru tampil selama 78 menit dari empat pertandingan.
Situasi Giroud memang cukup berat. Pria 30 tahun itu sering menjadi sasaran kritik publik. Banyak yang menilai Giroud tidak cukup mumpuni menjadi pemimpin di lini depan Arsenal. Namun demikian, bagi Wenger, Giroud adalah pemain yang tetap masuk perhitungannya.
"Saya seorang pengagum Giroud karena dia pernah melalui masa sulit dan dia bangkit. Ketika dia menghadapi kesulitan, dia selalu memiliki jawaban. Ketika saya menghadapi sebuah pertandingan besar, saya selalu berpikir saya bisa berharap pada dia," tutur Wenger dikutip The Guardian.
Olivier Giroud juga menghadapi hujatan saat membela tim nasional Prancis di Piala Eropa 2016. Didier Deschamps, pelatih Les Blues, tetap rutin memilih Giroud sebagai ujung tombak tim sampai babak final.
Arsene Wenger menuturkan pendukung tim nasional Prancis tidak menginginkan anak asuhannya itu di Les Blues sebelum Piala Eropa 2016 bergulir. Namun demikian, Wenger mengatakan Giroud mampu membuat publik mencintai dia dari sebelumnya membenci. Wenger menilai mental yang sangat kuat menjadi satu dari sekian kekuatan Giroud.
"Kritikan tidak menjatuhkan dia. Dia tidak terbuat dari baja, dia sensitf, namun sensitif dan kuat," tutur Wenger.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.