Man United vs Man City: Duel Dua Sahabat
Dua mantan penggawa Borussia Dortmund itu kini harus ”saling bunuh” demi membela tim mereka yang merupakan musuh bebuyutan di Inggris.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Henrikh Mkhitaryan dan İlkay Gündoğan untuk sementara harus melupakan persabahatan mereka yang sudah terjalin selama tiga tahun terakhir.
Dua mantan penggawa Borussia Dortmund itu kini harus ”saling bunuh” demi membela tim mereka yang merupakan musuh bebuyutan di Inggris.
Mkhitaryan dan Gündoğan sama-sama meninggalkan Signal Iduna Park pada musim panas lalu dengan tujuan kota yang sama, namun destinasi berbeda.
Mkhitaryan diboyong ke Old Trafford oleh Jose Mourinho, sementara Gündoğan memilih Etihad Stadium mengikuti Pep Guardiola. Dan Kamis (27/10) dinihari nanti untuk pertama kalinya dua sahabat ini akan saling berhadapan sebagai musuh di lapangan.
Mkhitaryan sendiri sejak kepindahannya ke Manchester Merah belum banyak mendapat banyak waktu bermain. Di Liga Inggris, gelandang Armenia itu baru tampil empat kali.
Tiga kali ia sebagai pemain pengganti, dan hanya sekali sebagai starter. Secara keseluruhan, Mkhitaryan baru bermain selama 104 menit.
Akhir pekan lalu saat MU melawat ke markas Chelsea, Mkhitaryan bahkan tak diajak. Di pertandingan tersebut "Setan Merah" kalah empat gol tanpa balas.
Kekalahan itu yang kemudian memunculkan banyak reaksi negatif kepada Mourinho dan anak asuhnya. Dari tudingan Chris Smalling (bek Man United) yang bermain buruk, Mourinho yang salah taktik, hingga para pemain MU yang tampil mengecewakan.
Namun mantan gelandang MU, Owen Hargreaves, justru mempertanyakan keberadaan Mkhitaryan. Menurut Hargreaves, Mourinho harus mulai memainkan gelandang berusia 27 tahun itu lebih sering.
Hargreaves lantas menyodorkan fakta Mkhitaryan adalah penyumbang 23 gol dan 32 assists musim lalu di Dortmund. Statistik itu membuktikan kebenaran bahwa Mkhitaryan seharusnya dimainkan lebih sering di tim utama MU.
“Dia (Mkhitaryan) butuh bermain, saya tidak percaya, bahkan ia tak pernah terlihat. Dia akan jadi pemain yang kesetanan dalam susunan pemain pilihan saya. Dia memang sempat tampil lamban di Dortmund, tapi dia pemain terbaik musim lalu. Dia mencetak 23 gol dan 32 assists. Itu angka-angka gila,” papar Hargreaves di Squawka.
”Dia tidak bermain di liga kacangan melawan tim-tim kecil, dan saya tidak berpikir siapapun dapat mengabaikan catatan statistik itu. Dia pemain top dan kita semua belum melihatnya di United,” lanjutnya.
Berbeda dengan Mkhitaryan, Gündoğan justru langsung mendapat kepercayaan di lini tengah ”The Citizens” sejak kedatangannya di Etihad Stadium. Meski sempat absen di tiga pekan awal karena cedera, Gündoğan kemudian menjadi sosok tak tergantikan. Secara keseluruhan gelandang asal Jerman itu sudah bermain di lima pertandingan dengan sumbangan satu gol.
Di Derby Manchester bulan lalu, Gündoğan tak bermain karena masih cedera. Sementara Mkhitaryan hanya bermain satu babak, sebelum digantikan Ander Herrera di babak kedua.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.