AC Milan vs Pescara Peluang Pesta Gol
Kekalahan telak 0-3 dari Genoa memang menyesakkan dada. Pasalnya, Rossoneri tengah berada dalam performa bagus setelah mereka berturut-turut
Penulis: Deny Budiman
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - AC Milan harus bergerak cepat untuk segera kembali ke jalur kemenangan setelah dipermalukan Genoa 0-3 (26/10) lalu.
Menjamu tim promosi Pescara di Stadion San Siro dalam pekan ke-11 Serie A, Minggu (30/10) menjadi kesempatan mereka untuk masuk lagi ke jalur yang benar, sekaligus juga untuk berpesta gol.
Kekalahan telak 0-3 dari Genoa memang menyesakkan dada. Pasalnya, Rossoneri tengah berada dalam performa bagus setelah mereka berturut-turut mengalahkan Sassuolo, Chievo dan Juventus sang juara bertahan.
Kekalahan itu membuat posisi mereka turun ke peringkat empat, tergusur oleh Napoli di peringkat ketiga.
"Ini hanya sebuah lubang di jalan yang kami lalui. Hal-hal semacam ini wajar terjadi dalam perjalanan panjang sebuah kompetisi. Terkadang kekalahan itu penting untuk mengingatkan Anda agar bisa tampil lebih baik lagi, " ujar pelatih Milan, Vincenzo Montella menghibur diri.
Di atas kertas, Pescara bisa menjadi mangsa empuk. Klub berjuluk "Delfini" alias "si Lumba-lumba" ini (The Dolphins) ini memang sedang terpuruk. Pescara tak pernah menang dalam delapan laga terakhirnya di Serie A (S3 K5), yang membuat mereka kini berada hanya satu tingkat di atas zona merah.
Selain itu, sepanjang sejarah partisipasinya di Serie A, klub yang ditukangi mantan pemain Milan, Massimo Oddo, juga selalu kalah setiap kali tandang ke markas Milan. Rekor mereka adalah enam kekalahan dalam enam lawatan, dengan mencetak tiga gol dan 21 kali kebobolan.
Lima pertemuan terakhir di berbagai kompetisi, Milan menyapu bersih. Dan rata-rata mereka mengemas empat gol ke gawang Pescara. Terakhir kemenangan terjadi di musim 2012/2013 ketika Milan menang 4-0. Hampir tak ada pemain yang tersisa saat ini dari formasi yang diturunkan saat itu. Ketika itu, dari empat gol Milan dua di antaranya dilesakkan oleh Mario Balotelli.
Kali ini yang berpotensi menjadi mesin gol kemenangan adalah Carlos Bacca. Performa striker asal Kolombia ini memang tengah menanjak. Saat ini, ia jadi top skor klub dengan enam gol dari sepuluh laga, termasuk menyumbang satu assist.
Bukan tak mungkin ia akan mencetak hattrick, mengulangi yang pernah dilakukannya ke gawang Torino saat Milan menang 3-2 pada Agustus lalu.
"Apakah mencetak gol merupakan obsesi saya? Ya, penyerang membantu tim dengan kerja keras, kekuatan serta pengorbanan untuk selalu mencetak gol," katanya.
"Jika penyerang tidak mencetak gol maka dia merupakan seorang bek. Jika Anda bermain bagus tak ada yang peduli kecuali pelatih, para penggemar maupun angka statistik takkan memperhatikannya," ujar pemain berusia 30 tahun ini.