TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Arema Cronus dijatuhi sanksi denda dengan total nominal lumayan besar karena sebuah hal sepele.

Manajemen tim berjuluk Singo Edan itu didenda mencapai Rp 85 juta untuk pelanggaran yang dilakukan saat konferensi pers sebelum pertandingan maupun tingkah tim pelatih dalam lapangan.

Denda dari PT GTS selaku operator kompetisi ISC A itu tertera dalam empat surat keputusan sanksi.

Manajemen Arema sudah mendapatkan empat surat berisi sanksi denda itu.

Surat pertama berisi denda Rp 15 juta untuk pelanggaran konferensi pers jelang pertandingan Persegres Gresik lawan Arema Cronus (21/9/2016).

Arema tidak mengirimkan pelatih kepala Milomir Seslija dan pemain yang masuk starting eleven.

Pelanggaran kedua Arema yang disebut dalam surat kedua yakni untuk pertandingan kandang lawan Mitra Kukar pada 30 September 2016.

Item pelanggaran sama, pelatih dan pemain yang dikirim saat konferensi pers tidak sesuai regulasi kompetisi.

Tapi denda berlipat karena tambahan pelanggaran yakni tidak mengikuti post press match conference. Sehingga dendanya menjadi Rp 30 juta.

Surat denda ketiga ditujukan saat pertandingan kandang lawan PSM Makassar (14/10/2016).

Selain denda pelatih dan pemain dalam konferensi pers sebelum laga, ada denda tambahan.

Tepatnya saat pertandingan, pelatih Milomir Seslija dan asistennya Joko Susilo berdiri berbarengan di technical area. Sehingga total denda mencapai Rp 25 juta.

Denda terakhir terjadi dalam pertandingan lawan Persija Jakarta di Stadion Gajayana Malang.

Kesalahannya tetap, saat konferensi pers sebelum pertandingan yang hadir adalah asisten pelatih dan pemain cadangan.