Joe Allen Mampu Bertransformasi dari Pemain Liverpool ke Stoke City
Wales tampil impresif di Piala Eropa 2016, dan memberikan pengaruh kuat di tim anyarnya, Stoke City.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Joe Allen tampil luar biasa sejak berkiprah di Stoke City menyusul kepindahan senilai 13 juta pound dari Liverpool, musim panas ini.
Setelah gagal bersinar di Anfield, sang gelandang sukses mengantarkan negaranya, Wales tampil impresif di Piala Eropa 2016, dan memberikan pengaruh kuat di tim anyarnya, Stoke City.
Kontribusi teranyarnya adalah saat The Potters mengalahkan Swansea City 3-1 pada laga Liga Primer akhir pekan lalu. Gelandang Wales ini memberikan dua assist untuk Wilfried Bony yang mencetak brace, alias dua gol.
Dua assist ini menjadikan "Welsh Xavi" julukannya , kini terlibat dalam enam gol di Liga Primer musim ini, meliputi empat gol, dan dua assist. Julukan "Welsh Xavi" itu merujuk kepada aksinya di lini tengah, dan kualitas skill yang mengingatkan orang kepada mantan gelandang timnas Spanyol, dan Barcelona, Xavi Hernandez.
Enam keterlibatan gol Allen ini lebih baik jika dibandingkan dengan kontribusi dua pemain mahal Manchester United, Paul Pogba, dan Zlatan Ibrahimovic dimana kombinasi keduanya baru terlibat dalam lima gol.
Stoke pastinya sangat diuntungkan dengan aksi Allen yang on fire. Saat ini mereka berada di peringkat 12 dengan 12 poin di klasemen sementara Liga Primer, dan menunjukkan grafik yang terus menanjak.
Tim asuhan Mark Hughes ini tak terkalahkan dalam liga laga terakhir, dengan catatan dua kali seri, dan menang tiga kali beruntun di tiga laga terakhir.
Mantan striker Arsenal, Thierry Henry meyakini Allen menjadi pemain kunci di balik laju Stoke belakangan ini. "Saya pikir ia penyebab utama kenapa tim ini melaju cepat. Dengan kecepatannya membawa bola, dan umpan-umpannya yang akurat, ia memberikan perbedaan besar untuk tim. Segala hal yang sulit seperti menjadi mudah olehnya," kata Henry memuji.
Tapi apa yang membuat Allen bisa bertransformasi menjadi pemain subur musim ini? Ini tak terlepas dari keputusan pelatih Mark Hughes yang memainkannya sebagai gelandang serang.
Sebelumnya, selama di Liverpool, Allen lebih diinstruksikan sebagai gelandang bertahan dengan fungsi holding midfielder, deep-lying playmaker, atau gelandang bertahan yang fokus di depan empat bek.
Sekarang, ia dipaksa untuk lebih sering merangsek ke area kotak penalti lawan. Di area tersebut, ia diberi kebebasan untuk bergerak semaunya. Apakah itu bergerak ke kiri, ke kanan, atau justru menyelusup ke area kotak penalti. Eksperimen Hughes ternyata berhasil. Pemain berusia 26 tahun ini pun bertransformasi menjadi aktor dan kreator gol.
Ini terlihat dari statistik bertandingnya. Musim lalu bersama Liverpool, dari 19 kali berlaga ia hanya mengemas empat gol. Sedang musim ini, sepuluh kali berlaga dirinya sudah memberikan empat gol. Kemungkinan untuk mencetak gol pun masih besar karena musim ini masih tersisa sekitar tujuh bulan lagi.
Saat ini ia jadi top skor sementara Stoke. Dalam lima pertandingan terakhir di Liga Primer, Allen mencatatkan 11 tembakan (terbanyak di Stoke bersama Bony), dengan 10 di antaranya adalah tembakan di dalam kotak penalti (terbanyak), delapan di antaranya on target (terbanyak), 20 sentuhan di dalam kotak penalti (kedua terbanyak di bawah Marko Arnautovic), delapan peluang (ketiga terbanyak), dan 59 umpan sukses di sepertiga lapangan akhir (terbanyak).
Allen pun berpeluang mendapatkan penghargaan pemain terbaik Liga Primer Inggris Bulan Oktober 2016. Saingannya adalah Eden Hazard dari Chelsea dan Theo Walcott dari Arsenal. Pemain bernomor-punggung empat ini pun sudah masuk ke dalam 20 pemain terbaik Oktober 2016 versi media Telegraph.
Allen tak lupa berterima-kasih dengan kejelian Hughes. "Keputusannya menempatkan saya sebagai gelandang serang membuat banyak orang surprise, termasuk saya sendiri ikut-ikutan surprise. Saya memang pernah bermain di posisi itu sekali, dua kali. Tapi tak pernah menyangka akan tetap bermain jadi penyerang gantung, " katanya.
"Mark meyakinkan saya bahwa saya bisa lebih banyak membantu tim di posisi tersebut. Orang-orang tentu tahu, rekor gol saya tak bagus di masa lalu, tapi saya yakin dengan apa yang dikatakan Hughes. Semoga saya bisa menjaga konsistensi," kata pemain bernama lengkap Joseph Michael Allen ini.