Memakan Korban, Presiden Madura United Berharap Bentrok Suporter Tidak Terjadi lagi
Presiden Klub Madura United, Achsanul Qosasi, menyayangkan jatuhnya korban jiwa dalam insiden bentrok kelompok suporter The Jakmania Persija Jakarta.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Laporan Wartawan Surya, Dya Ayu
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Presiden Klub Madura United, Achsanul Qosasi, menyayangkan Jatuhnya korban jiwa dalam insiden bentrok kelompok suporter The Jakmania Persija Jakarta, mengundang reaksi dari tim Madura United.
Menurutnya jangankan menghilangan nyawa seseorang, kerusakan benda-benda saja sudah sangat merugikan.
"Terkait meninggalnya suporter Persija usai pertandingan lawan Persib kemarin di Tol Cipali kami atas nama Madura United menyampaikan belasungkawa. Semoga, kejadian ini tidak terulang lagi dan kami mendukung agar pihak pengamanan melakukan upaya hukum terhadap pelaku kerusuhan," kata Achsanul Qosasi, Selasa (8/11/2016).
Dia menghimbau agar para suporter lain dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini supaya tidak terulang kerusuhan di luar dan di dalam stadion.
"Rivalitas sepakbola hanya di dalam lapangan pertandingan. Tugas suporter adalah memberikan dukungan kepada tim agar mereka semangat. Cara-cara kekerasan dalam memberikan dukungan terhadap tim itu sudah masuk dalam kasus kriminal," jelas pria yang akrab disapa AQ tersebut.
Seperti yang diketahui, Harun Al Rasyid Lestaluhu, pria 30 tahun yang tercatat sebagai anggota The Jakmania Korwil Kali Malang tewas setelah terlibat bentrokan dengan warga Lungbenda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (06/11/2016) di Tol Palimanan.
Bentrok terjadi ketika bus The Jakmania dalam perjalanan pulang usai menyaksikan laga Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Stadion Manahan Solo, Sabtu (05/11/2016) lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.