Panpel PSS Sleman Akan Bawa Kasus Tiket Palsu ke Polisi
Untuk itu, guna mengantisipasi penyalahgunaan tiket palsu, panpel langsung mengganti tiket palsu dengan mencetak tiket baru.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Direktur Operasional PSS, Rumadi, mengungkapkan insiden pemalsuan tiket pada laga PSS kontra Kalteng Putra sangat merugikan pihaknya.
Untuk itu, guna mengantisipasi penyalahgunaan tiket palsu, panpel langsung mengganti tiket palsu dengan mencetak tiket baru.
"Hari itu juga kita langsung mengganti tiket, kita cetak tiket baru sebanyak 30 ribu lembar dan cadangan 1000 lembar," katanya, kemarin.
Sebelumnya diberitakan laga kandang terakhir PSS Sleman dalam Indonesia Soccer Championsip(ISC) B melawan Kalteng Putra pada Minggu (6/11/2016) kemarin dicederai dengan pemalsuan tiket.
Beruntung, kejadian tersebut diketahui oleh panitia pelaksana (panpel) sehari sebelum pertandingan sehingga langsung ditindaklanjuti dengan penggantian seluruh tiket.
Setelah laga PSS dan Kalteng Putra selesai, menurut Rumadi, pihaknya langsung berusaha untuk menghubungi pihak percetakan yang sudah tiga tahun menjalin kerja sama dengan pihaknya. Namun hingga kini, pihak percetakan belum menemui dirinya.
Manajemen sendiri memberikan perhatian yang besar terhadap masalah ini.
Tidak menutup kemungkinan permasalahan ini akan diselesaikan secara hukum karena pemalsuan tiket yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab ini sangat merugikan PSS.
"Kami akan berkoordinasi dengan manajemen terlebih dahulu untuk menentukan jalan keluarnya. Kemarin kita juga sudah konsultasi dengan pihak kepolisian," imbuhnya.
Dalam laga kandang PSS terakhir lalu, jumlah penonton yang hadir di stadion mencapai rekor tertinggi.
Dari total tiket yang dicetak sebanyak 31 ribu lembar, pihak panitia masih harus menambah tiket sebanyak 1800 lembar.
Hanya tiket untuk vip yang masih tersisa sebanyak 443 lembar. Sementara untuk pemasukan tiket mencapai Rp 821 juta. (*)