Bonucci Terharu dengan Sikap Tifosi
Bonucci mengatakan, kondisi yang dialami Matteo terbukti telah menyatukan seluruh fans sepak bola di dunia.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Bek Juventus Leonardo Bonucci dibuat terharu oleh perhatian para fans klub sepakbola di Serie A Italia yang memberikan dukungan penuh kepada anak keduanya, Matteo, yang menderita sakit parah.
Dalam tiga bulan terakhir Matteo sudah dua kali berjuang melawan pisau bedah. Bocah berusia 2 tahun itu sempat menjalani operasi pada 31 Juli lalu, namun setelah operasi itu kondisinya justru memburuk.
Sebulan kemudian, Matteo kembali harus naik meja operasi. Matteo juga sudah berulang kali menginap di Rumah Sakit Queen Margherita, Turin, Italia karena penyakit yang dideritanya itu.
Tak diketahui sakit apa yang diderita Matteo, karena Bonucci tak mau menjelaskan penyakit yang diderita anaknya itu. Namun karena hal itu pula Bonucci sempat mundur dari timnas Italia saat laga kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Israel, pada September lalu, karena ingin mendampingi anaknya yang sakit.
”Ini merupakan waktu yang sulit untuk keluarga kami,” kata bek berusia 29 tahun itu seperti dikutip dari Football Italia.
Untungnya Matteo kini telah melewati masa kritisnya. Kekhawatiran Bonucci terhadap kondisi anaknya pun sedikit berkurang. Bonucci menjelaskan bahwa kondisi anaknya itu berangsur membaik setelah mendapat perawatan intensif selama tiga bulan. Matteo bahkan sudah bisa melakukan aktivitasnya sebagai seorang balita.
”Matteo seorang pejuang. Saya dan istri (Martina Maccari) sempat berada di titik terendah. Namun saat ini kami bisa lebih lega melihat ia bisa bermain dan tersenyum. Kondisinya sudah lebih baik,” kata Bonucci. ”Ini adalah hal terbaik yang bisa saya dapatkan,” imbuhnya.
Pemain yang sempat diincar Chelsea itu kemudian mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua fans sepakbola yang telah memberi dukungan kepada anaknya itu.
”Terima kasih kepada semua Juventini yang selalu memberikan dukungan pada kesembuhan Matteo. Mereka sangat peduli. ”Kekeluargaan di Juventus melahirkan rasa cinta yang saling menguatkan,” imbuh Bonucci.
Namun tak hanya kepada tifosi Juventus, Bonucci juga mengucapkan terima kasih kepada fans klub lain yang ikut memberikan perhatian dan kepeduliannya kepada ia dan sekeluarga kamu.
Bonucci mengatakan, kondisi yang dialami Matteo terbukti telah menyatukan seluruh fans sepak bola di dunia.
Bulan lalu misalnya, beberapa tifosi Lazio membentangkan spanduk berisi kalimat dukungan untuk Bonucci sekeluarga. Spanduk itu bertuliskan: ”Vicini Alla Fam Bonucci (Berada di sisi keluarga Bonucci), Forza Matteo.”
Selain dari tifosi Lazio, komunitas suporter Napoli dan AS Roma juga turut menyatakan simpati mereka kepada bek timnas Italia itu. Termasuk pula tifosi Bari, klub yang pernah dibela Bonucci pada periode 2009-2010.
”Matteo telah menyatukan fans sepak bola di seluruh dunia tanpa memedulikan warna kostum yang dipakai ayahnya (Bonuci, red). Hal terbaik saat ini adalah saya bisa juara sebagai pemain, untuknya, dan tentu saja bagi keluarga,” kata Bonucci. ”Saya mengundang keluarga-keluarga yang pernah melalui situasi seperti kami untuk selalu merasa yakin, karena persatuan menciptakan kekuatan dan cinta adalah kekuatan yang tak terbatas,” imbuhnya.
Kecintaan Bonucci terhadap keluarga memang tak perlu diragukan lagi. Karena kondisi Matteo yang belum sepenuhnya pulih itu pula Bonucci menolak tawaran beberapa klub raksasa Liga Primer Inggris saat bursa transfer musim panas lalu. Ia menolak tawaran dari Chelsea, Man City, dan Man United, agar bisa dekat dengan Matteo. Bonucci tidak ingin meninggalkan putranya di Italia, sementara ia di Inggris.
”Apa yang terjadi pada anak saya, membuat saya semakin kuat. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada anak dan istri saya, karena kami menghadapi masalah ini dengan sangat kuat,” kata Bonucci seperti dikutip dari Sportyou.