Satu Korban Tragedi Chapecoense Bisa Selamat dari Maut karena Sujud
Insiden kecelakaan pesawat yang menimpa klub asal Brasil, Chapecoense, menewaskan hampir seluruh pemainnya.
Laporan Wartawan SuperBall.id, Fitri Asrianggi
TRIBUNNEWS.COM, MADELLIN - Insiden kecelakaan pesawat yang menimpa klub asal Brasil, Chapecoense, menewaskan hampir seluruh pemainnya.
Dari 81 penumpang, 76 orang dinyatakan tewas dan lima orang dinyatakan selamat.
Dari lima orang yang selamat itu di antaranya adalah dua orang awak pesawat, satu orang jurnalis, dan tiga orang pemain Chapecoense.
Seperti dikutip SuperBall.id dari Independent, Jumat (02/12/2016), salah satu awak pesawat yang selamat berbicara tentang dirinya bisa beruntung dari insiden maut itu.
Salah satu awak yang selamat adalah seorang teknisi pesawat bernama Erwin Tumir.
Tumir mengatakan bahwa sebelum detik-detik pesawat jatuh, para penumpang mulai berteriakan dan lampu di dalam pesawat seketika padam.
Mulai dari situ, Tumir langsung berinisiatif untuk mengikuti panduan keselamatan yang sudah tertera di setiap bangku pesawat tersebut.
"Banyak penumpang yang berdiri dari tempat duduk mereka dan para penumpang pun mulai berteriak," ujarnya.
"Saya meletakkan tas di antara kaki saya dan saya langsung melakukan posisi seperti sujud seperti yang diinstruksikan," tambahnya.
Dalam kejadian ini Tumir dipastikan tidak mengalami cedera yang terlalu parah.
Dokter yang menaganinya memastikan Tumir hanya memar dan tidak dalam kondisi yang kritis. (*)