TRIBUNNEWS.COM - Bisakah Tottenham Hotspur menghentikan langkah Chelsea untuk  menjuarai Liga Primer Inggris (EPL) musim ini? Atau setidaknya bisakah Spurs mencegah The Blues mengukir rekor baru EPL?

Itulah pertanyaan besar yang bergema dalam partai derby London Utara pada pekan ke-20 EPL di Stadion White Hart Lane Kamis (5/1) dini hari nanti.

Chelsea kini sedang meniti jalan jadi tim pertama sepanjang sejarah EPL yang meraih 14 kemenangan beruntun. Rekor fenomenal itu akan diraih jika mereka bisa mengalahkan Spurs.

Pasukan asuhan Antonio Conte (16-1-2) ini berlari cepat di paruh musim pertama, memimpin klasemen dengan selisih enam poin dari peringkat dua, Liverpool.

Kemenangan 4-2 atas Stoke pada malam pergantian tahun mengantarkan kemenangan ke-13 beruntun, menyamai rekor Arsenal pada  musim 2002 lalu.

Tapi rekor cemerlang The Blues terancam terhenti di White Hart Lane dini hari nanti. Banyak pengamat menilai, Spurs memang tim yang paling pantas diharapkan untuk bisa menghentikan dominasi Chelsea.

Pasukan asuhan Mauricio Pochettino ini masih tampil inkonsisten. Hal yang bisa dimaklumi mengingat mereka mengandalkan para pemain muda.

Tapi, belakangan performa The Lilywhite mulai menunjukkan perbaikan setelah dipukul Manchester United 0-1 pada 11 Desember lalu. Setelah itu mereka menyabet empat kemenangan beruntun dengan selisih total gol fantastis 13, dan hanya kebobolan tiga gol. Terakhir, Spurs menggebuk Watford 4-1 lewat aksi brace alias dua gol masing-masing dari Dale Alli, dan Harry Kane.

Alli, gelandang yang sedang naik daun, mengatakan kemenangan telak itu jadi modal sempurna untuk menjamu The Blues.

"Kami tampil solid. Setelah mencetak gol pertama, semuanya jadi lebih mudah. Semua lini tampil sempurna, dan ini memberikan kami kepercayaan besar untuk Derby London nanti," ujar gelandang 20 tahun yang yang sudah mengemas sembilan gol musim ini.

Hanya saja, Alli terlihat sangat kecewa ketika ditarik pada menit ke-60 dalam laga di Vicarage Road tersebut. Padahal ia sangat berambisi bisa mencetak hattrick pertamanya. "Saya sangat ingin merasakan mencetak hattrick, dan saya merasa peluangnya sangat besar. Tapi yang lebih penting lagi adalah tim bisa menang," katanya pasrah.

Gelandang bertalenta ini bisa menumpahkan kepenasarannya memburu gol di laga melawan Chelsea. Jangan lupa, performanya memang sedang menggila dimana ia mengemas lima gol dari tiga laga terakhirnya.

Tak bisa dipungkiri, pemain bernomor-punggung 30 ini menjadi ancaman utama untuk The Blues. Jika tak bisa diredam, ia akan menebar teror yang merepotkan barisan pertahanan pasukan Conte.

Bek Chelsea, Gary Cahill menyadari benar potensi bahaya dari gelandang muda tersebut. Ia masih belum lupa dalam pertemuan terakhir di Stamford Bridge pada 27 November tahun lalu.

Saat itu Chelsea memang menang 2-1, namun mereka sempat ketar-ketir dengan pergerakan cepat Alli yang mengemas assist untuk gol cepat Christian Erikssen di menit ke-11. Untungnya, The Blues bisa bangkit lewat gol Pedro, dan Victor Moses.

"Saya masih ingat bagaimana Alli memberikan masalah untuk kita terutama di babak pertama. Pergerakannya cepat, dan ia selalu berada dalam posisi yang tepat yang membuat kami kesulitan. Untungnya kami bisa menanganinya di babak kedua," ujar Cahill dikutip dari Chelsea TV.

Laga ini memang jadi ujian besar untuk Cahill sebagai jenderal di lini belakang The Blues. Sejauh ini, Chelsea tercatat sebagai tim dengan pertahanan terbaik dengan hanya hanya kebobolan 13 gol dari 19 laga.  Namun, jika Cahill cs kembali lengah seperti ketika kecolongan dua gol oleh Watford saat menang di laga akhir tahun (31/12) lalu, maka bukan tak mungkin itu akan menjadi sumber petaka mereka di White Hart Lane dini hari nanti.