Pengamat Ragu Marco Silva Bisa Sukses di Hull City
Namun, menurut kolumnis Guardian, Louise Taylor, tugas Silva lebih berat dari yang tampak di permukaan
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Marco Silva sudah diumumkan sebagai pelatih Hull City yang baru.
Hanya saja, beberapa pengamat menyangsikan Silva akan sukses, karena masalah di Hull City lebih parah dari yang terlihat.
Hull mengumumkan secara resmi pada Kamis (5/1/2017), soal penunjukkan Silva sebagai pelatih tim berjulukan Harimau tersebut, menggantikan Mike Phelan.
Pria Portugis itu akan memimpin Hull sampai akhir musim ini. Tugasnya sudah pasti mencegah Hull terdegradasi.
"Marco adalah pelatih muda yang membuat kami terkesan, dengan filosofi dan gaya permainannya. Dia memiliki rekam jejak yang hebat, dan kami merasa ini adalah keputusan yang berani demi menyelamatkan nasib kami di Liga Inggris," kata Wakil Ketua Hull City, Ehab Allam, yang dilansir Guardian.
Penunjukkan Silva memang cukup mengejutkan, mengingat Silva belum memiliki pengalaman bermain di Inggris, baik saat dia menjadi pemain maupun saat menjadi pelatih.
Ditambah lagi, kemampuannya berbahasa Inggris juga tergolong minim. Hanya saja, pria berusia 39 tahun ini pernah beberapa kali menghadapi tim Inggris di Liga Champions, seperti Chelsea dan Arsenal.
Prestasi Silva yang cukup menonjol adalah, membawa Sporting Lisbon memenangi Piala Portugal di musim 2014-2015, yang dilanjutkan membawa Olympiacos menjadi juara Liga Yunani di musim 2015-2016 .
Namun, menurut kolumnis Guardian, Louise Taylor, tugas Silva lebih berat dari yang tampak di permukaan.
Pasalnya, masalah di Hull sudah berlarut-larut, yang berdampak ke pemain dan prestasi mereka.
"Pertama, pelatih bukan sumber masalah utama di Hull. Phelan hanya ketiban masalah yang sudah berlarut-larut itu. Masalah utama ada di pemilik," kata Taylor.
Para pemain, lanjut Taylor, sudah kehilangan kepercayaan terhadap keluarga Allam, pemilik Hull, dan ingin cepat-cepat hengkang dari klub.
Hanya loyalitas kepada pelatih, Steve Bruce, kemudian Phelan, yang membuat mereka masih semangat bermain.
Namun, kini Phelan didepak sehingga tak ada lagi jangkar yang bisa menahan pemain.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Jumat (6/1/2017)