Gol Edin Dzeko ke Gawang Cagliari Dicurigai
Dzeko melakukan sontekan ke gawang yang dijaga Rafael saat memanfaatkan umpan silang Antonio Rudiger. Menurut Rastelli, dalam proses terjadinya gol
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Massimo Rastelli sangat kecewa Cagliari harus takluk 1-0 saat bertandang ke kandang AS Roma pada giornata ke-21 Serie A, Senin (23/1) dini hari. Kekecewaan juru taktik Cagliari ini bermula saat Edin Dzeko mencetak gol tunggal Roma pada menit ke-55.
Dzeko melakukan sontekan ke gawang yang dijaga Rafael saat memanfaatkan umpan silang Antonio Rudiger. Menurut Rastelli, dalam proses terjadinya gol tersebut, striker asal Bosnia itu dinilai melakukan pelanggaran pada Nicola Murru. Dalam tayangan ulang, Murru memang tampak menempel ketat Dzeko hingga akhirnya terjatuh saat mantan bomber Manchester City itu melakukan sontekan.
"Dzeko memanfaatkan keunggulan fisiknya pada gol tersebut. Kami menghormati keputusan wasit. Tapi dari apa yang saya lihat di sini, itu tampak seperti pelanggaran," ujar Rastelli kepada Mediaset Premium, seperti dilansir Football Italia.
Rastelli menuturkan, dalam situasi meragukan seperti itu, biasanya pemain belakang lebih diuntungkan karena seorang striker akan dinilai melakukan pelanggaran. Menurut mantan pemain Piacenza ini, Dzeko melakukan pelanggaran karena menarik Murru. Ia pun ingin melihat apa yang akan terjadi di lapangan jika kondisinya dibalik.
"Dalam situasi seperti itu, kamu biasanya memberikan keuntungan pada pemain belakang jika ragu-ragu. Saya ingin melihat apa yang terjadi jika Dzeko menjadi bek dan menarik seorang striker seperti itu," tuturnya.
Terlepas dari kontroversi dalam proses terjadinya gol Dzeko, Rastelli menuturkan timnya memang kekurangan sentuhan akhir untuk membuat peluang penting dalam hal mencetak gol. Saat Roma memimpin 1-0, kata Rastelli, timnya menjadi kesulitan menghadirkan masalah bagi tim besutan Luciano Spalletti itu.
"Hal penting di sini adalah kami menemukan soliditas, seperti saat kami menekan tim sekelas Milan hingga menit akhir. Hal itu tak terjadi pada paruh musim pertama," ucapnya.
"Kami tahu Roma tim yang kuat. Kami berusaha menutup celah dan melakukan serangan balik. Ada penyesalan, karena ada lima atau enam situasi yang bisa dilakukan lebih baik. Biasanya kami salah dalam melakukan operan akhir. Tapi performa ini cukup bagus. Kami menekan mereka hingga akhir," sambungnya.
Dalam wawancara terpisah, Dzeko tak mengomentari kontroversi dalam proses gol yang dicetaknya. Ia hanya membahas performanya hari itu yang dinilainya tidak lamban.
"Saya hari ini tidak lamban kan? Terlepas dari lelucon itu, ini kemenangan penting karena Cagliari tim yang bagus. Kami bekerja keras dan harus fokus pada diri sendiri," kata Dzeko.
"Sayang sekali saya gagal mencetak gol di babak pertama. Tapi saya lebih bersungguh-sungguh pada babak kedua. Kami semua harus terus seperti ini. Kami tak perlu melihat hasil pertandingan lain. Cukup memikirkan kemenangan kami," tambahnya.
Adapun performa Dzeko malam itu juga mendapat pujian dari pelatih Roma, Luciano Spalletti. Menurutnya Dzeko telah menjadi pemain fundamental bagi I Giallorossi. "Dia satu-satunya yang sangat kuat di udara. Secara fisik, dia telah menjadi momok bagi pemain belakang," ujar Spalletti.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.