Kasus Mursyid Effendi di Piala Tiger 1998 Jangan Terulang kata Akmal Marhali
Kasus Mursyid Effendi di Piala Tiger 1998 diharapkan tidak terulang kembali dalam tragedi sepak bola gajah.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus Mursyid Effendi di Piala Tiger 1998 diharapkan tidak terulang kembali dalam tragedi sepak bola gajah.
Mursyid dihukum melupakan sepak bola sedangkan aktor intelektual dari kasusnya bebas berkeliaran.
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali berharap PSSI mampu mengungkap siapa pelaku sebenarnya dari tragedi sepak bola gajah.
Pelaku yang tak bersalah wajib diputihkan kembali dan menghukum dalang yang sebenarnya.
"Ini semua harus diungkap dengan jelas dan terbuka, jangan sampai seperti kasus Mursyid Effendi di Piala Tiger 1998, dia dihukum tapi aktor intelektualnya bebas," kata Akmal dalam risli SOS, Sabtu (28/1/2017).
Akmal menilai hingga kini tragedi sebenarnya dari sepak bola gajah belum terungkap sepenuhnya.
Bahkan adalam keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI ketika itu ditemukan kejanggalan.
Inspektur pertandingan sepak bola gajah antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang salah mencatat nama pencetak gol dari PSIS Semarang.
Sejatinya bukan Fadli Manan yang melakukan gol bunuh diri, tapi Taufik Hidayat.
Fadli Mana yang tertuduh mencetak gol itu dipaksa mengakui hal tersebut di atas kerta bermaterai untuk mendapatkan keringanan hukuman.