TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Siapa yang tidak mengenal sosok Firman Utina.Pemain senior di Indonesia yang memulai karir sepakbola juniornya pada tahun 1993 ini dipastikan bergabung dengan Bhayangkara FC (BFC).

Secara skill dan kemampuan mengolah si kulit bundar, pemain gelandang ini memang tidak perlu diragukan lagi.

Namun sosoknya yang kini telah menginjak usia 36 tahun ini membuat banyak pihak bertanya apakah tenaganya masih sehebat dahulu saat dirinya masih membela Timnas Indonesia tahun 2000 hingga 2003 silam.

Saat ditanya terkait hal ini Asisten Manejer BFC AKBP Sumardji, mengatakan, dalam sepakbola tidak hanya diperlukan tenaga yang kuat.

Namun juga lebih pada kemampuan mengolah bola dan menjadi senior untuk pemain muda yang ada di BFC.

"Untuk permainan siapa yang tidak tahu Firman, skillnya, caranya dia bermain tentu seluruh Indonesia sudah tahu. Tapi perlu diingat kami merekrut dia bukan hanya untuk bermain namun juga untuk menjadi pemain yang dituakan dalam tim, sebab di tim ini sebagian besar diisi pemain muda," jelas Sumardji pada SURYA.co.id, Minggu (5/2/2017) siang.

Untuk itu, BFC mengaku tidak masalah apabila secara tenaga Firman sudah tidak sekuat saat membela Arema Malang beberapa tahun lalu.

"Kami banyak pemain muda yang tenaganya saat ini berada di puncaknya. Untuk itu kami butuh pemanis saat di lapangan. Makanya kami gandeng Firman Utina," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, alasan BFC merekrut Firman ialah BFC membutuhkan sosok pemain senior yang mampu mengayomi pemain BFC yang didominasi pemain muda dengan ego masing-masing.

Untuk itu BFC memilih Firman Utina sebagai pemain senior untuk pemain muda di BFC yang rata-rata dari Polri tersebut, agar dapat menghandle ketika laga berjalan.

Tak hanya itu secara skill, diharapkan Firman dapat membantu serangan BFC yang saat ini harus ompong karena tanpa pemain asing asal Brasil mereka, Thiago Furtuoso yang masih dalam masa pemulihan akibat cedera.(Dya Ayu/Surya)