Kamerun vs Mesir: Hugo Bross Pelatih Belgia Pertama yang Memenangi Gelar Juara di AFrika
Kamerun meraih gelar kelima Piala Afrika seusai menang 2-1 atas Mesir pada laga final Piala Afrika 2017 di Stade de I'Amitie, Minggu (5/2/2017)
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, LIBREVILLE - Kamerun meraih gelar kelima Piala Afrika seusai menang 2-1 atas Mesir pada laga final Piala Afrika 2017 di Stade de I'Amitie, Minggu (5/2/2017) atau Senin dini hari WIB.
Dua gol kemenangan Kamerun pada laga tersebut diciptakan oleh dua orang pemain pengganti. Kamerun pun sukses membalikkan keadaan setelah sempat tertinggal pada babak pertama.
Mohamed Elneny membawa Mesir unggul terlebih dahulu pada menit ke-22. Namun, gol Nicolas N'Kolou (59') dan Vincent Aboubakar (88') sukses membalikkan keadaan.
Kemenangan ini juga menjadi rekor bagi pelatih Kamerun, Hugo Bross. Dia menjadi juru taktik asal Belgia pertama yang memenangi gelar juara di Benua Hitam.
Pada laga tersebut, Kamerun memang unggul dari segi penguasaan bola dan jumlah peluang. Akan tetapi, Mesir bisa memanfaatkan satu dari dua peluang yang dimilikinya pada babak pertama.
Elneny membawa Mesir unggul lewat gol yang cukup indah. Lewat kerja sama beberapa pemain, gelandang Arsenal itu melepas tembakan dari ke arah tiang dekat dan menggetarkan jala gawang Kamerun.
Masuknya Aboubakar pada awal babak kedua membuat Kamerun kian tajam. Usaha mereka untuk membalikkan keadaan menemui hasil ketika babak kedua berjalan hampir 15 menit.
N'Kolou yang masuk menggantikan Adolphe Teikeu sejak menit ke-31, memecah kebuntuan Singa Perkasa. Bermula dari umpan silang dari sisi kanan pertahahan Mesir, sundulan dia tak mampu diantisipasi Essam El Hadary.
Dua menit menjelang waktu normal berakhir, gol kemenangan Kamerun tercipta. Dengan kontrol bola akurat, Aboubakar menerima umpan jauh dengan dadanya, mengelabui satu pemain, lalu melepas tendangan ke sisi kiri gawang Mesir.
Kamerun menang 2-1 atas Mesir. Ini adalah gelar kelima Singa Perkasa di Piala Afrika setelah 1984, 1988, 2000, dan 2002.
Kemenangan ini juga memutus catatan buruk Kamerun dari Mesir yang tak pernah menang sejak 2002. Bagi Hector Cuper, pelatih Mesir, kegagalan ini juga menebalkan "status" spesialis runner-up miliknya.