Bayer Leverkusen vs Atletico Madrid: Duel Kuda Hitam
Tak sekadar mencetak trigol, striker berusia 29 tahun itu juga mencatatkan namanya sebagai penoreh hattrick tercepat kedua sepanjang sejarah La Liga.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Kevin Gameiro menjadi buah bibir setelah melesakkan hattrick ke gawang Sporting Gijon dalam kemenangan telak 4-1 Atletico Madrid di Liga Spanyol, akhir pekan lalu.
Tak sekadar mencetak trigol, striker berusia 29 tahun itu juga mencatatkan namanya sebagai penoreh hattrick tercepat kedua sepanjang sejarah La Liga.
Melakukannya dalam lima menit pada rentang menit 80 hingga 85, Gameiro hanya kalah dari David Villa yang pernah melakukannya dalam empat menit 47 detik.
Pada musim 2005/06, Villa yang kala itu masih berkostum Valencia menyarangan gol antara menit 81 dan 85 ke gawang Athletic Bilbao.
Sepuluh tahun sebelumnya Bebeto yang kala itu membela Deportivo La Coruna juga pernah membantu timnya menaklukkan Albacete 5-0 dan mencatatkan tiga golnya antara menit ke 83 dan 86.
Sementara striker Real Sociedad Luis Perez juga mencatatkan hattrick tercepat di musim 1994/95 ketika melawan Logrones yang disumbangkannya di menit akhir babak pertama.
Atas aksi dan lesakan hattrick-nya itu, sanjungan pun mengalir deras bagi striker asal Prancis tersebut, termasuk dari sang pelatih, Diego Simeone.
”Saya senang untuk Gameiro, karena tidak mudah mencetak hattrick dalam sebuah pertandingan, dan istimewanya cuma sekitar empat menit. Dia sangat berarti buat kami,” kata manajer asal Argentina itu.
Tiga gol Gameiro ke gawang Sporting Gijon itu sendiri merupakan gol ke- 10, 11, dan 12-nya musim ini. Dari 12 gol itu, 9 di antaranya ia ciptakan di La Liga, 1 gol di Liga Champions, dan 2 gol di Copa del Rey.
Lesakan 12 gol itu membuat Gameiro kini tercatat sebagai pencetak gol terbanyak kedua di kubu "Los Rojiblancos". Produktivitasnya hanya kalah dari kompatriotnya, Antoine Griezmann yang sudah mencetak 16 gol di seluruh kompetisi.
Namun torehan Gameiro tetap spesial mengingat ia baru bergabung dengan skuat Diego Simeone pada akhir musim panas lalu.
Melihat apa yang sudah dipersembahkannya Gameiro itu, Simeone pun mengindikasikan akan kembali mengandalkan mantan penyerang Sevilla itu saat timnya bertandang ke BayArena menghadapi Bayer Leverkusen di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (22/2).
Duel antara Atletico kontra Leverkusen sendiri ibarat pertarungan antara ”dua kuda hitam”. Meski tak pernah diunggulkan secara penuh untuk menjadi juara, dua tim ini sama-sama langganan masuk ke fase knockout Liga Champions. Atletico bahkan sudah dua kali mencapai babak final.
Bagi Leverkusen dan Atletico, ini juga bukan pertama kali mereka bertemu di ajang Liga Champions. Dua tahun silam, dua tim ini juga pernah bentrok di babak 16 besar.
Saat itu Atletico berhasil menyingkirkan klub Bundesliga itu lewat adu penalti setelah bermain imbang dengan agregat 1-1. Menilik sejarah pertemuan itu, Leverkusen pun dipastikan memiliki motivasi lebih untuk membalas dendam.
Jika Atletico bertumpu pada ketajaman Kevin Gameiro, maka Leverkusen mengandalkan penyerang asal Meksiko, Javier "Chicharito" Hernandez. Akhir pekan lalu di pentas Bundesliga, mantan penyerang Man United itu berhasil mencetak dwi-gol dan membantu timnya menang 3-1 di kandang Augsburg.
Secara keseluruhan penyerang berusia 28 tahun itu sudah mencetak 12 gol bagi Leverkusen di semua kompetisi musim ini. Rinciannya 10 gol di Bundesliga, 1 gol di Liga Champions, dan 1 gol di DFB Pokal.
Atletico sendiri bukan lawan yang asing bagi Chicharito. Saat dipinjamkan oleh Man United ke Real Madrid dua musim silam, ia pernah tiga kali menghadapi tim asuhan Simeone itu. Dua kali di La Liga, dan satu kali di perempat final Liga Champions. Dari tiga pertandingan itu, Chicharito berhasil menyumbang satu gol.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.