Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Leicester City vs Liverpool: Sang Dalang

”Saya mengalami pengalaman yang sama. Saya pikir musim lalu, saat saya dipecat sebagai seorang juara, itu hal yang negatif,”

Editor: Husein Sanusi
zoom-in Leicester City vs Liverpool: Sang Dalang
james marsh/bpi/dailymail
Claudio Ranieri. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemecatan Claudio Ranieri sebagai pelatih Leicester menimbulkan kehebohan di publik sepakbola dunia. Banyak yang menyayangkan dipecatnya pelatih yang sembilan lalu baru saja membawa The Foxes menjadi juara Liga Inggris itu.

Spekulasi mengenai penyebab dipecatnya Ranieri pun berkembang. Ada yang menyebut Ranieri dipecat karena gagal mengangkat Leicester dari papan bawah. Sebagian lain menyebut pria asal Italia itu didepak karena desakan para pemain Leicester kepada manajamen.

Pelatih Man United, Jose Mourinho salah satunya yang menuding para pemain Leicester berada di balik pemecetan itu. Mou menyebut para pemain Leicester telah mengkhianati Ranieri.

Mereka hanya memikirkan diri sendiri, dan membiarkan Ranieri jatuh untuk kesalahan mereka. ”Saya mengalami pengalaman yang sama. Saya pikir musim lalu, saat saya dipecat sebagai seorang juara, itu hal yang negatif,” kata mantan pelatih Chelsea itu.

Mou memang tak menyebut nama pemain yang ditudingnya telah mengkhianati Ranieri itu. Namun rumor yang berkembang menyebut beberapa pemain senior sebagai dalang pemecatan itu, salah satunya Jamie Vardy.

Striker 30 tahun itu disebut-sebut sebagai salah satu pemain yang meminta Ranieri pergi dari King Power Stadium.

Rumor itu tentu saja kemudian dibantah oleh Vardy. ”Saya selalu menghormati Claudio. Spekulasi bahwa saya terlibat dalam pemecatannya tidak benar dan sangat menyakitkan,” tulisnya di akun Instagramnya.

Berita Rekomendasi

”Leicester salah karena tidak mencapai target yang seharusnya, dan akan melakukan yang terbaik untuk memperbaiki situasi yang ada,” kata Vardy.

Bak sejalan dengan performa Leicester yang menurun, Vardy juga seolah kehilangan produktivitasnya di depan gawang lawan.

Jika musim lalu ia menjadi bagian penting saat Leicester menjadi juara dengan sumbangan 24 gol di Premier League, musim ini sinarnya meredup. Ia baru mencetak lima gol dari 20 laga di Premier League.

Sepeninggal Ranieri, Leicester ditangani oleh Craig Shakespeare sebagai caretaker. Tugas berat pun menanti Shakespeare pada Selasa (28/2) dinihari. Ia harus biasa membawa Leicester mengalahkan Liverpool di King Power Stadium.

Shakespeare sendiri menegaskan fokus utamanya saat ini adalah membawa Leicester kembali meraih kemenangan, setelah di lima laga terakhir di Liga Inggris selalu menderita kekalahan.

”Kami harus memastikan kembali ke jalur kemenangan. Saya enggan memikirkan hal lain, karena harus fokus mendapat tiga angka,” katanya seperti dikutip dari LCFC.com.

Leicester sendiri terakhir meraih kemenangan di Liga Inggris adalah saat mengalahkan West Ham United 1-0, akhir tahun lalu. Setelah itu mereka ditahan imbang Middlesbrough dan kalah beruntun dari Chelsea, Southampton, Burnley, Man United, dan Swansea City.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
25
18
6
1
60
23
37
60
2
Arsenal
25
15
8
2
51
22
29
53
3
Nottm Forest
25
14
5
6
41
29
12
47
4
Man. City
25
13
5
7
52
35
17
44
5
Bournemouth
25
12
7
6
44
29
15
43
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas