Daripada Mikir Marquee Player, Sriwijaya FC Minta Dana Rp 7,5 Miliar Lancar Dibayarkan
Meski masih ada peluang penambahan pemain, Manajemen terlebih dahulu berhitung untuk kebutuhan tim satu musim ini.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Laskar Wong Kito sepertinya tak mau latah soal marquee player.
Meski didonor Rp 7,5 miliar dari persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), manajemen tak akan gegabah dengan serta merta menggunakan dana tersebut untuk mendatangkan pemain bintang.
Meski masih ada peluang penambahan pemain, Manajemen terlebih dahulu berhitung untuk kebutuhan tim satu musim ini.
Asisten Manajer SFC, Muchendi Mahzarekki, Minggu (19/3/2017) menyebut jika manajemen harus selektif menggunakan dana segar dari induk sepakbola Indonesia itu.
Manajemen akan memanfaatkan dana itu sesuai dengan kebutuhan tim selama satu musim ini.
"Jika memang benar ada subsidi Rp 7,5 M itu, kita berharap lancar dibayarkan dulu," katanya
Untuk saat ini dana itu belum cair jadi masih belum bisa digunakan untuk kebutuhan Laskar Wong Kito.
"Tapi tentu klub sangat terbantu dengan uang itu nantinya," ucapnya.
Putra Wakil Gubernur Sumsel itu belum berani bicara apa akan digunakan untuk membeli pemain top dunia atau tidak, itu karena Manajemen harus menghitung-hitung lebih dulu kebutuhan tim.
Belanja pemain, gaji pemain, dana operasional, biaya away, serta biaya-biaya lainnya SFC senior harus dihitung-hitung dulu. Belum lagi, PSSI musim ini akan menggulirkan kompetisi Liga U-19.
Laskar Mudo Wong Kito serta Tim lain pasti akan kesulitan mencari sponsor, berbeda dengan tim senior yang sudah punya nilai jual.
Bila Liga U-19 digulirkan, manajemen juga harus memperhitungkan besaran biaya mulai dari gaji pemain, biaya operasional, serta biaya away nantinya.
"Kita akan pakai sesuai dengan kebutuhan klub," tuturnya
Pria yang kerap disapa Endi ini tampaknya memberikan isyarat akan mengambil sikap seperti Arema FC yang enggan latah menyikapi Persib Bandung mendatangkan mantan pemain Chelsea Essien serta Madura United yang menggaet Peter Odemwingie.
Manajemen enggan gegabah menggunakan suntikan dana segar PSSI dan lebih selektif dalam menggunakan dana itu sesuai kebutuhan tim.(Candra Okta Della/Sriwijaya Post)