Jamie Vardy Dapat Ancaman Pembunuhan Gara-gara Pemecatan Ranieri
Ranieri yang berjasa membawa Leicester juara Liga Inggris untuk pertama kalinya justru dipecat setelah tim mulai mendekati zona degradasi
Editor: Husein Sanusi
Laporan Wartawan SuperBall.id, Lola June A Sinaga
TRIBUNNEWS.COM - Pemecatan Claudio Ranieri sebagai pelatih oleh Leicester adalah salah satu momen mengejutkan dalam sejarah sepak bola.
Ranieri yang berjasa membawa Leicester juara Liga Inggris untuk pertama kalinya justru dipecat setelah tim mulai mendekati zona degradasi di musim berikutnya.
Hal yang dilakukan Leicester ini kemudian menuai kecaman dari berbagai pihak.
Bukan hanya pihak-pihak di Liga Inggris dan Eropa, namun di seluruh dunia.
Setelah pemecatan beredar kabar bahwa penyerang Jamie Vardy dan beberapa rekan setimnya adalah otak dari pemecatan Ranieri.
Rumor menyebutkan bahwa Vardy dkk menuntut agar Ranieri dipecat pada pemilik Leicester.
Akibat rumor itu, Vardy dan rekan-rekannya mendapat kecaman dari netizen dan fans.
Netizen kompak menjuluki mereka sebagai ular.
Sosial media mereka pun penuh dengan caci maki.
Yang terbaru, Vardy mengungkapkan bahwa kebencian fans bahkan tidak hanya terjadi di sosial media.
Dilansir SuperBall.id dari 101greatgoals, Selasa (21/3/2017), Vardy bahkan mendapat ancaman pembunuhan.
Menurut laporan The Guardian, ancaman pembunuhan itu datang dari fans Leicester yang tidak terima dengan pemecatan Ranieri.
Tidak hanya Vardy, bahkan keluarganya juga mendapat ancaman yang sama.
Padahal dua hari setelah pemecatan Ranieri, Vardy telah membuat klarifkasi bahwa rumor yang menyalahkan dirinya adalah bohong.
Melalui Instagramnya Vardy mengaku tidak ada masalah dengan Ranieri sambil mengucapkan terima kasih dan selamat tinggal pada mantan pelatihnya itu. (*)