Save Our Soccer Menilai PSSI Lakukan Pelanggaran Terkait dengan Transparansi Keuangan
Transparansi keuangan di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadi sorotan.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transparansi keuangan di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadi sorotan.
Save Our Soccer (SOS) menilai PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga telah melakukan pelanggaran terkait dengan transparansi keuangan.
Sebabnya, Ketua PSSI Edy Rahmayadi hanya membuka nilai kontrak sponsor Liga 1 Gojek dan Traveloka yang besarnya 180 miliar rupiah satu musim.
Sementara itu besarnya pendapatan yang diterima dari hak siar televisi tidak dijelaskan kepada publik.
Selain itu, nilai sponsor Liga 2 dengan Indofood juga dirahasiakan.
Koordinator SOS Akmal Marhali mengatakan hal tersebut merupakan aspek transparansi PSSI sebagai lembaga publik yang seharusnya bersifat terbuka berdasarkan keputusan Komisi Informasi Pusat (KIP).
“PSSI juga menjual sponsorship Liga 2 kepada Indofood dengan nilai yang dirahasiakan," ujar Akmal dalam rilisnya, Kamis (13/4/2017).
"Ini bertentangan dengan aspek transparansi PSSI sebagai lembaga publik yang berdasarkan keputusan Komisi Informasi Pusat (KIP) harus terbuka," pungkasnya.
Untuk Liga 1 dan Liga 2, hak siar dipegang oleh TvOne.
Dengan dipegangnya hak siar oleh Tv One, akan ada sekitar 355 pertandingan Liga 1 dan Liga 2 yang disiarkan secara eksklusif.