Babacar Punya Banyak Waktu untuk Meningkatkan Performa
Walaupun kerap menjadi cadangan, Babacar diprediksi akan mendapat kesempatan membuktikan dirinya saat Fiorentina menjamu Inter Milan
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Khouma Babacar termasuk pemain yang sempat diinginkan Inter Milan. Namun pemain yang bersangkutan lebih memilih bertahan bersama Fiorentina meski tak mendapat banyak kesempatan bermain bersama La Viola karena kalah bersaing dengan Nikola Kalinic.
Walaupun kerap menjadi cadangan, Babacar diprediksi akan mendapat kesempatan membuktikan dirinya saat Fiorentina menjamu Inter Milan di ajang Serie A, Minggu (23/4) dini hari.
Striker asal Senegal itu kemungkinan akan dipasang sebagai starter mengingat Paulo Sousa tak bisa memainkan Nikola Kalinic yang terkena suspensi usai mendapat kartu merah dalam laga melawan Empoli.
Babacar sendiri merasa percaya diri mampu membuktikan kemampuannya. Ia juga berharap bisa membantu Fiorentina mendapat tempat di Liga Champions musim depan.
"Saat ini saya tak banyak mendapat kesempatan. Tapi itu bukan salah Kalinic. Dia satu di antara striker terkuat di Eropa. Sekarang saya menantikan kesempatan. Saya yakin bisa menjadi striker di tim yang tengah berjuang untuk Liga Champions. Saya harap Fiorentina akan memberkan kesempatan ini," ujar Babacar kepada Gazzetta dello Sport.
Bomber berusia 24 tahun itu memang sudah semestinya tak menyia-nyiakan kesempatan jika dimainkan oleh Sousa dalam laga melawan Inter. Apalagi Babacar memiliki kenangan manis saat menghadapi I Nerazzurri saat Fiorentina menang 3-0 pada Oktober 2014. Ia juga pernah membantu Fiorenina mengamankan tiga poin dari Inter pada pertemuan kedua musim lalu, kala mencetak gol kemenangan pada masa injury time.
"Musim 2014/2015, Vincenzo Montella berada di kursi pelatih. Kami mengalahkan Nerazzurri 3-0 di Franchi. Saya mencetak gol indah dari luar kotak penalti. Itu satu di antara gol terindah dalam karirku. Montella pelatih yang hebat. Ada satu hal yang dia katakan dan tak pernah saya lupakan. 'Baba, ingatlah bahwa gol buruk sama nilainya dengan gol indah tadi'," kenangnya.
"Pada Februari 2016, Sousa berada di kursi pelatih. Saya mencetak gol dengan cara tap-in. Itu gol penting. Pelatih mengajarkan saya menjadi striker yang lengkap. Dia tahu kapan menekan lawan dan kapan harus menunggu," sambungnya.
Mengenai laga melawan Inter, Babacar menegaskan bahwa mereka harus mampu menang di kandang sendiri. Sama seperti Inter, Fiorentina masih harus melalui jalan terjal jika ingin bermain di Eropa musim depan. Namun menurutnya hal itu bukan sesuatu yang mustahil.
"Ini laga yang harus dimenangkan. Eropa masih jauh. Tapi kami memiliki tugas untuk membawa sebanyak mungkin poin. Memang sulit, tapi bukan hal yang mustahil," ucapnya.