Suporter PSS Sleman Turun dari Bus, Pedagang Pasar di Magelang Pilih Bongkar Dagangan
Namun, begitu menginjak wilayah hukum Polres Magelang Kota, atau tepatnya di kawasan Kebonpolo, sebagian dari mereka turun dari kendaraan.
Editor: Ravianto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Azka Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Ribuan orang yang diduga merupakan kelompok suporter PSS Sleman, sempat membuat arus lalu lintas di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Magelang tersendat, Selasa (17/5/2017).
Pasalnya, sebagian besar dari rombongan tersebut memilih turun dari bus dan mobil yang ditumpanginya untuk berjalan kaki dan memenuhi ruas jalan.
Para pendukung klub berjuluk Elang Jawa itu melintasi Magelanguntuk bertandang ke markas Persijap Jepara, dalam lanjutan Liga 2Indonesia tahun 2017.
Sebelumnya, pada Senin (15/5/2017) dini hari lalu, ketegangan antara sekelompok suporter dengan warga sudah terjadi di kawasan Karanggading, Kecamatan Magelang Selatan, KotaMagelang.
Aparat kepolisian pun mengambil langkah tegas.
Sejak rombongan suporter PSS memasuki Muntilan, hingga persimpangan Artos Mall, personel Polres Magelang telah bersiaga melakukan pengamanan, sehingga situasi bisa terkendali.
Namun, begitu menginjak wilayah hukum Polres Magelang Kota, atau tepatnya di kawasan Kebonpolo, sebagian dari mereka turun dari kendaraan. Aksi jalan kaki ribuan suporter itu berlanjut hingga Jalan Ahmad Yani.
Akibatnya, sejumlah pedagang yang ketakutan akhirnya memilih membongkar lapaknya.
Begitu juga dengan para pemilik toko yang berjajar di sekitaran jalan tersebut. Mereka satu per satu tampak mulai menutup gerainya masing-masing.
"Terus terang saya khawatir bakal pecah bentrok, untung saja polisi sigap melakukan pengamanan," ujar Bambang, Manager Suzuki Sumber Baru Mobil, yang gerainya terletak di Jalan Ahmad Yani.
Sejumlah warga yang kalut, mulai berlarian menyelamatkan diri, bahkan ada beberapa yang masuk ke sebuah minimarket.
Ketika dikonfirmasi, Kapolres Magelang Kota, AKBP Hari Purnomo, membenarkan turunnya massa dari kendaraan yang ditunggangi, sehingga membuat keadaan menjadi semakin memanas.
Namun, ia memastikan, dalam kejadian tersebut, belum sampai muncul bentrok antara suporter dengan warga sekitar.
"Belum sampai terjadi keributan atau bentrok, antara massa dan masyarakat. Kami berhasil menghalau dan menyuruh massa untuk kembali ke kendaraan masing-masing. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan. Akan tetapi, sangat kami sayangkan, ketika mereka turun dari kendaraan dan membuat takut warga," tandasnya.(*)