Djadjang Nurdjaman Selalu Tanya Keluarga Soal Gaya Berpakaian
Hal yang paling diingatkan adalah perihal mix and match pakaian ketika Djadjang Nurdjaman akan pergi ke lapangan.
Editor: Ravianto
Laporan wartawan Tribun Jabar- Wanti Puspa
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wajah ayu, lengkap dengan make up minimalis bernuansa orange muda terpoles di wajah Nabila Febriyanti (24).
Ia merupakan anak keempat Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman.
Nabila Febriyanti mengaku intens memperhatikan gaya berpakaian ayahnya.
"Kita yang kasih masukan sama Papah, harus pakai baju ini, baju itu," ujar Bila panggilan akrabnya kepada TribunJabar.co.id, di kediamannya Jl Antapani Bandung, Selasa(13/6/2017).
Ia mengaku tidak sendiri menciptakan gaya berpakaian ayahnya, melainkan bersama kakak juga adiknya.
Hal yang paling diingatkan adalah perihal mix and match pakaian ketika Djadjang Nurdjaman akan pergi ke lapangan.
"Kalau Papah kasih pilihan baju yang dipakai, kita kasih pendapat," tambah mahasiswi Sastra Inggris ini.
Menurutnya Djadjang Nurdjaman selalu memanggil seluruh anggota keluarga di rumah untuk memilihkan gaya berpakaian yang ia kenakan.
"Memang Papah senang gaya," ujar Bila sambil tertawa.
Bila menjelaskan penampilan Djadjang Nurdjaman ketika hadir dalam pertandingan Persib melawan Persiba Balikpapan, Minggu (11/6/2017) mengenakan jas biru merek Zara dan kemeja kotak-kotak merek Lacoste.
Selalu Berusaha Tampil Fashionable
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, selalu berusaha tampil modis baik saat timnya bertanding maupun kala di rumah.
Menurut pantauan Tribun, Rabu (7/6/2017), Djanur, sapaannya, mengenakan kaos hitam yang bertuliskan "Best Day" beserta logo Persib Bandung.
Djanur memadukan kaos itu dengan celana training berwarna cream. Di tangannya, melingkar beberapa gelang.
Menurut dia, menjaga gaya penampilan penting demi menyesuaikan dengan zaman dan mode terbaru.
"Saya senang mengikuti fashion, terutama saat tampil di lapangan. Biar tidak lusuh, saya harus kelihatan fashionable," kata Djadjang Nurdjaman di rumahnya, Jalan Antapani, Kota Bandung.
Djanur mengaku sedapat mungkin tidak ketinggalan perkembangan zaman meski harus mengubah gaya.
"Kalau dulu, celana gombrong tren tapi berbeda yaitu celana jogger yang menyempit," katanya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.