Borneo FC Dirundung Prahara, Nabil Husein Meradang
Klub kebanggaan publik Kota Tepian itu kini dirundung prahara yang menggoyahkan Presiden klub, Nabil Husein Said Amin.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Kemenangan Borneo FC atas Mitra Kukar rupanya belum cukup meredakan prahara di tubuh Pesut Etam.
Klub kebanggaan publik Kota Tepian itu kini dirundung prahara yang menggoyahkan Presiden klub, Nabil Husein Said Amin.
Polemik sebenarnya muncul usai Borneo FC tumbang di tangan Persela Lamongan Sabtu (8/7/2017) lalu.
Kekalahan tersebut langsung mendatangkan kritik tajam dari publik Kota Tepian.
Banyak yang meragukan keseriusan Nabil mengelola Pesut Etam. Publik menilai klub sekelas Borneo FC dengan materi pemain yang mapan, tak sepantasnya berada di papan tengah.
Nabil dianggap hanya mencari keuntungan semata tanpa mementingkan prestasi dan kebanggaan Samarinda.
Namun hal itu lantas dibantah Nabil melalui akun Facebooknya, Senin (10/7/2017).
"Kami murni mengelola sendiri tanpa duit APBD sepeserpun. Klub ini juga tak bisa dibandingkan soal prestasi. Borneo FC juara 2 kali cuma 2 tahun," tulis Nabil.
Menurut Nabil, ia hanya mementingkan kecintaannya terhadap sepakbola dan kota Samarinda selama mengelola Borneo FC.
"Cuma karena saya pikir ini kebanggaan, jadi saya dan keluarga mati-matian membuat klub ini tetap bertahan membawa nama kota ini. Kalau bukan untuk kebanggaan kota, apa lagi yang membuat saya bisa seperti itu," katanya.
Bahkan ia menegaskan rela merugi demi perjuangan pemain Pesut Etam di kompetisi tertinggi Liga Indonesia.
Hal ini merujuk pada pemasukan tiket penonton saat laga home yang sejauh ini tak mendongkrak keuntungan Borneo FC.
Malahan Nabil dituding memanfaatkan pemasukan uang tiket untuk kepentingan pribadi.
Tudingan itu sempat membuat Nabil merasa bosan mengurusi klub sepakbola.
"Ini orang-orang tidak pikir apa kita lebih habis ngurusin bola yang gak ada gunanya gini malah dituding kita makan duit tiket penonton. Sudah bosen saya ngurusin bola yang gak guna gini. Bikin habis duit aja. Manusia gak ada otak di sini, saya kecewa sekali," tulis Nabil dengan tegas.
Sayangnya hingga kini Nabil enggan bersuara di media terkait prahara yang menimpa klubnya.
Namun setidaknya prahara tersebut berimbas pada sepinya atmosfer penonton saat Derby Mahakam, di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (11/7/2017).
Padahal Panitia menyampaikan jumlah penonton sekitar 8.211 orang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.