Digulung PSIS Semarang 5-0, Pelatih Persiba Bantul Berkomentar Begini
Laga baru berjalan 14 menit, tim tuan rumah langsung unggul cepat lewat tendangan bebas Erik.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Persiba Bantul harus mengakhiri putaran pertama Liga 2 dengan hasil buruk.
Tampil menghadapi tuan rumah PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Jumat (14/7) Laskar Sultan Agung menelan kekalahan menyakitkan 5-0.
Gol tuan rumah PSIS dicetak Erik di menit 14 dan 43, Ahmad Agung (23), Taufik (48) dan Franky (79). Tampil di hadapan publik sendiri, PSIS langsung tampil menyerang sejak awal.
Laga baru berjalan 14 menit, tim tuan rumah langsung unggul cepat lewat tendangan bebas Erik.
Gol cepat PSIS membuat semangat para pemain Laskar Mahesa Jenar untuk menggandakan keunggulan semakin besar.
Selang delapan menit kemudian, Ahmad Agung akhirnya berhasil menyarangkan bola untuk kali kedua ke gawang Putut Jati Purnomo.
Sementara Persiba yang memaikan skema 3-5-2 mencoba untuk membalas gol dengan serangan balik. Sayang, lemahnha koordinasi antarlini membuat serangan yang dibangun selalu kandas.
Alih-alih membalas, Putut Jati harus kembali memungut bola dari gawangnya untuk ketiga kalinya usai Erik mencetak gol dimenit 43 sehingga merubah skor menjadi 3-0. Hingga paruh pertama usai, skor tetap sama 3-0.
Di paruh kedua, PSIS belum mengendurkan serangan. Dua gol kembali bersarang ke gawang Persiba usai Taufik dan Frangky menyarangkan bola ke gawang Putut.
Hingga peluit panjang dibunyikan wasit, skor bertahan 5-0 untuk keunggulan tim tuan rumah PSIS Semarang.
Usai laga, pelatih Persiba Purwanto Suwondo mengakui anak asuhnya kalah segalanya dari tim tuan rumah. Tak hanya mental, namun juga skill.
"Beginilah sepakbola, jika tim diisi penuh oleh pemain muda yang belum ada pengalaman sama sekali di liga profesional, pasti mental menjadi faktor utama tim yang kalah. Hal inilah yang kita alami," katanya.
Pelatih kelahiran Lampung ini mengakui penampilan pemain tim tuan rumah cukup baik.
Erik dan kawan-kawan menampilkan permainan bola-bola crosing yang membuat anak asuhnya kewalahan. Terbukti, gol-gol yang dicetak oleh PSIS berawal dari umpan crosing.
Kekalahan menyakitkan di Semarang ini menurut Purwanto akan menjadi bahan evaluasi.
Untuk bisa bersaing di putaran kedua nanti, memang dibutuhkan perubahan besar terhadap skuad Persiba. Paling tidak ada tambahan pemain anyar untuk posisi kiper, stoper, bek kiri, gelandang dan striker.
"Beberapa pos tersebut memang harus ada bongkar pasang pemain, jika bertahan dengan pemain ini maka perjalanan kami di Liga 2 akan berat kedepannya," imbuh Purwanto. (has/tribunjateng)