Stadion GBLA Jadi Target Teror Bom, Bobotoh Minta Kandang Persib Kembali ke Jalak Harupat
Agung Fernanda, bobotoh asal Buahbatu berharap pada putaran kedua Maung Bandung bisa kembali berkandang di SJH
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Menyambut bergulirnya putaran kedua Liga 1, bobotoh berharap ada sejumlah perubahan yang dilakukan manajemen Persib.
Selain meminta manajemen untuk segera mendatangkan pelatih dan pemain baru, bobotoh juga berharap manajemen memberi penyegaran terhadap skuat Maung Bandung dengan memindahkan venue pertandingan dari Stadion GBLA ke Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Soreang, Kabupaten Bandung.
Terlebih, beredar kabar bahwa stadion berkapasitas 38 ribu tempat duduk itu menjadi target pengeboman kelompok teroris.
Bobotoh pun berharap pihak manajemen memindahkan home base Maung Bandung ke Stadion Si Jalak Harupat yang sebelumnya menjadi kandang Persib ketika menjadi juara ISL 2014.
Pentolan Viking, Agus Rahmat mengecam rencana teror tersebut. Terungkapnya rencana pengeboman tersebut, kata dia, secara tidak langsung membuat para bobotoh khawatir.
Pasalnya, seperti diketahui Stadion GBLA merupakan home base Persib Bandung saat menjamu lawan-lawannya.
"Tentu kabar itu membuat kita khawatir karena memang bisa saja terjadi seperti itu. Apalagi bila melihat beberapa bulan terakhir di Eropa, memang tempat keramaian menjadi target bom," ujar pria yang akrab disapa Gusdul itu saat dihubungi Tribun melalui ponselnya, Selasa (18/7).
Dalam beberapa insiden pengeboman di Eropa, kata dia, tidak hanya stadion yang dijadikan target teror.
Tempat konser musik dan tempat keramaian lainnya yang menampung banyak massa juga menjadi target pengeboman kelompok teroris.
"Kita minta pihak keamanan lebih lebih bekerja keras untuk mengantisipasi hal itu. Sebagai bobotoh kita serahkan hal itu kepada pihak keamanan," ujar Gusdul.
Mira (20), salah seorang bobotoh asal Majalaya mengaku terkejut bila teroris yang ditangkap di Ibun menjadikan Stadion GBLA sebagai target pengeboman.
Namun ia bersyukur karena sebelum rencana jahat itu direalasikan, polisi sudah terlebih dahulu menciduk terduga teroris.
"Ngeri juga kalau bener Stadion GBLA mau diledakkan. Apalagi kalau sedang ada pertandingan Persib. Bersyukur banget pelakunya keburu ditangkep," kata Mira kepada Tribun, Selasa (18/7).
Dengan terungkapnya rencana pengeboman itu, ia berharap manajemen Persib mempertimbangkan untuk memindahkan kandang Maung Bandung ke SJH serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada bobotoh yang menonton pertandingan Persib.
"Namun menurut saya yang paling penting adalah pihak kepolisian harus selalu melakukan pengecekan terlebih dahulu seluruh isi stadion dari benda-benda mencurigakan. Turunkan tim gegana agar stadion terjamin keamanannya," kata gadis berambut sebahu ini.
Bobotoh lainnya, Khalifatul (34) juga mengatakan hal serupa. Ia berharap pihak kepolisian selalu melakukan pengecekan baik di dalam maupun di luar stadion setiap kali Persib bertanding di Stadion GBLA maupun stadion mana pun.
"Harus sedia payung sebelum hujan. Jangan sampai isu bom ini akan membuat takut para bobotoh untuk datang ke stadion," ujar bobotoh asal Jatayu ini.
Di luar isu bom pun, lanjut dia, sebenarnya sudah sejak lama bobotoh berharap agar kandang Persib dipindah ke Stadion Jalak Harupat.
Dari sisi kenyamanan, ujarnya, bobotoh pun lebih nyaman ketika Persib bertanding di Stadion Jalak Harupat.
Meski pada paruh putaran pertama Liga 1 ini, Persib belum pernah kalah di Stadion GBLA, sebagian bobotoh menilai aura dan atmosfer Stadion Jalak Harupat jauh lebih terasa dan angker bagi lawan-lawan Maung Bandung.
Oleh karena itu, bobotoh berharap manajemen mempertimbangkan untuk kembali menggunakan SJH sebagai kandang Persib.
Agung Fernanda, bobotoh asal Buahbatu berharap pada putaran kedua Maung Bandung bisa kembali berkandang di SJH. Ia yakin pemindahan kandang akan membawa dampak positif bagi skuat Maung Bandung.
"Semoga saja dengan kembali main di Jalak Harupat, Persib bisa kembali bangkit karena merasakan atmosfer baru. Apalagi para pemain dan bobotoh lebih nyaman main di Jalak," kata Agung.
Terpisah, Media Officer Persib, Irfan Suryadireja mengatakan pihaknya belum bisa berkomentar terkait hal tersebut. Pasalnya, kata dia, pihaknya juga baru mengetahui kabar tersebut dari media.
"Dari Persib enggak komentar dulu ya. Saya akan lapor manajemen dulu," kata Irfan saat dihubungi Tribun melalui ponselnya, Selasa (18/7).
Disinggung apakah manajemen Persib memiliki rencana untuk memindahkan kandang Maung Bandung ke stadion lain, Irfan pun mengaku tidak bisa menjawabnya.
"Kemarin sih Pak Haji (Manajer Umuh Muchtar) bilangnya, kita habiskan dulu pertandingan putaran pertama. Kan main di kandang tinggal besok lawan Persija. Untuk putaran kedua, lihat nanti," kata Irfan. (zam/tribun jabar)