Degradasi Tak Berlaku, Bakal Jadi Mukjizat Bagi Persegres
Wacana penghapusan sistem degradasi untuk peserta Liga 1 Indonesia disambut baik pelatih Persegres Gresik United, Hanafi.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Dya Ayu
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Wacana penghapusan sistem degradasi untuk peserta Liga 1 Indonesia disambut baik pelatih Persegres Gresik United, Hanafi.
Hanya cara itu Persegres tetap bisa berada di Liga 1. Memasuki putaran kedua liga Persegres menempati dasar jurang degradasi dengan mengoleksi 7 poin.
"Tuhan Maha Adil, kalau memang itu sampai benar dan terjadi, itu mukzizat bagi Persegres," kata Hanafi kepada Surya, Selasa (8/8/2017) siang.
Menurut pelatih asal Malang itu penghapusan degradasi ini perlu karena melihat banyaknya kekurangan saat gelaran Liga 1. Ia menyebut di antaranya jadwal, kebijakan berubah tiba-tiba, pemain belum maksimal dan lainnya.
Hanafi kepada para pelatih telah mengusulkan Liga 1 tanpa degradasi, dan meminta peserta liga ditambah dan diperbanyak agar menjadi dua wilayah. Kebijakan ini agar klub tak boros tenaga dan biaya saat laga tandang.
Namun, jika terpaksa harus terdegradasi tidak akan membuat klub sakit hati karena hal ini.
"Dari Sabang sampai Merauke, Palembang sampai Persipura, terlalu jauh. Tapi kalau dibagi wilayah itu juga biayanya tidak banyak dan tidak capek. Jadi hasil kompetisi bisa maksimal," jelas Hanafi.