Ivan Carlos Penyebab Mundurnya Herry Kiswanto
Menurut Herry Kiswanto, keputusannya mundur dari Persela sudah bulat meski manajemen klub masih ingin mempertahankannnya
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Teka-teki penyebab mundurnya Pelatih Herry Kiswanto dari Persela Lamongan terkuak.
Tidak hanya hasil buruk yang melatar belakangi pengunduran dirinya, tetapi juga akibat hubungan yang tidak harmonis dengan pemain asing asal Brasil, Ivan Carlos Franca Coelho atau Ivan Carlos.
Menurut Herry Kiswanto, keputusannya mundur dari Persela sudah bulat meski manajemen klub masih ingin mempertahankannnya.
“Tidak ada tekanan dari manajemen. Bahkan, Bupati dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lamongan bertanya kenapa saya mundur.Mereka kaget dan ini di luar dugaan. Mereka belum mengizinkan sebelumnya,” ujar Herry seperti dinukil di Indosport.com
Persela memang menuai hasil buruk dalam lima laga terakhir dengan tidak pernah meraih kemenangan.
Terhitung, dalam sembilan laga terakhir mereka hanya mendapat lima poin.
Baca: Presiden Joko Widodo Berharap Indonesia Juara Piala AFF U-18
Situasi ini dimanfaatkan Ivan Carlos untuk memprovokasi agar Herkis, sapaan Herry Kiswanto mundur.
“Dengan Ivan Carlos sebenarnya tidak ada masalah. Selama ini dia baik sama saya. Tetapi, akhir-akhir ini dia malas latihan. Melawan asisten pelatih. Ini ada apa? Saya takut perilaku ini menular ke pemain lokal. Saya pantau beberapa kali di pertandingan, takutnya ada gejala,” ungkap eks libero Timnas Indonesia pada 1980-an ini.
Masalah ini, kata Herkis, sudah disampaikan ke manajemen. Seandainya perilaku Ivan terjadi di bursa transfer putaran kedua, mungkin pemain itu sudah dicoretnya.
"Padahal, di awal musim dia bagus. Paruh kedua dia berubah, kok ada apa. Dari pada saya tidak respek, lebih baik saya mundur. Soal masa depannya di Persela, saya lepas tangan biar manajemen yang memutuskan," ujarnya.
Herkis hanya menyayangkan dan miris ada pemain asing datang ke Indonesia dengan attitude yang tidak baik.
Ia tidak tahu apakah hanya Ivan saja yang menginginkannya mundur. Ia hanya khawatir, sifat Ivan ditiru pemain lokal.
“Dia latihan sering terlambat. Itu berbahaya. Disangkanya saya pilih kasih ke dia,” ujar eks pelatih PSS Sleman ini.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Jumat (8/9/2017)