TRIBUNNEWS.COM - PSSI dan INASGOC merapatkan barisan demi menjamin dan menjaga keamanan dan kenyamanan jalannya Asian Games 2018.

Pasalnya, cabang olahraga sepakbola diprediksi akan menyerap banyak peserta dan penonton dibanding cabang olahraga lainnya dalam pesta olahraga terbesar se-Asia ini.

Bertempat di Cikarang, Kabupaten Bekasi diselenggarakan workshop kepanitiaan untuk Asian Games 2018.

Dihadiri Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria dan Deputi 1 INASGOC Djoko Pramono, workshop sehari ini digunakan untuk menguatkan konsep dan persiapan penyelenggaraan hingga detail terkecil.

“Satu tahun lagi itu sebentar, banyak hal yang harus kita persiapkan demi lancarnya gelaran Asian Games. Mulai dari hal-hal dasar seperti penginapan, tempat latihan, dan stadion, sampai hal kecil dan remeh seperti kebersihan toilet, tong sampah, sampai colokan listrik media. Semuanya harus diperhatikan. Karena harus diingat, Asian Games ini tingkatan olahraga tertinggi kedua setelah Olimpiade, mata seluruh orang di Asia akan tertuju ke kita. Nah silakan maksimalkan persiapan di workshop ini,” ungkap Djoko Pramono pada pembukaan acara.

Dihadiri 45 peserta yang sebagian besar telah berpengalaman di kepanitiaan multi-acara olahraga, disajikan informasi dan diskusi mengenai teknis pertandingan, kesiapan keamanan dan venue kegiatan, simulasi lalu lintas, pengaturan media internasional, sampai dengan hospitality yang termasuk didalamnya penyambutan tim tamu, ofisial, sampai dengan delegasi VIP.

“PSSI dan INASGOC memiliki semangat yang sama demi suksesnya Asian Games 2018. Cabang Sepakbola memiliki kompleksitas dan keunikan tersendiri, maka dari itu kita harus pastikan seluruh persiapan dikomunikasikan dengan baik antar PSSI dan INASGOC,” pesan Ratu Tisha Destria kepada seluruh peserta workshop.

Pada cabang sepakbola Asian Games, masing-masing tim biasanya akan membawa 23 pemain, dan 8 ofisial.

Termasuk dalam 23 pemain ini, akan dipersilakan memanggil 3 pemain berusia 23 keatas. Sama dengan peraturan untuk sepakbola Olimpiade.