Oknum Bonek Tersangka Pembunuh Kakak Beradik Tertangkap
Polisi resort kota besar (Polrestabes) Surabaya berhasil menangkap tersangka yang memicu insiden berdarah antara suporter persebaya alias Bonek dan Pe
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polisi resort kota besar (Polrestabes) Surabaya berhasil menangkap tersangka yang memicu insiden berdarah antara suporter persebaya alias Bonek dan Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT).
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal memimpin langsung pengungkapan kasus yang menewaskan dua orang anggota pencak silat PSHT Surabaya tersebut.
"Yang rilis Kapolrestabes Surabaya dan ada beberapa pejabat dari Polda, perwakilan Bonek dan PSHT," ujar Kasub Bag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar.
Gelar perkara kasus tersebut rencana dilakukan Kamis (5/10/2017) siang.
Dua pemuda berkepala botak yang sudah mengenakan seragam tersangka tampak digiring menuju lokasi rilis Polrestabes Surabaya.
Keduanya hanya tampak tertunduk tak memberikan komentar apapun, dan polisi juga enggan membeberkan identitas kedua pelaku.
Selain menyiapkan pelaku, Polisi juga membawa berbagai barang bukti seperti gambar kejadian, data kesaksian, hingga sejumlah bambu di meja rilis.
Bukti foto dan pakaian tersangka kemudian dicocokan dengan foto mereka saat melakukan pengeroyokan.
Seperti diketahui, bentrok massa Bonek dan anggota PSHT terjadi di Jalan Balongsari Tandes, usai laga Persebaya kontra Persigo.
Bentrokan terjadi sekitar pukul 23.30, Sabtu (30/9/2017) malam.
"Pada pukul 23.30 sampai 24.00 WIB ada sekitar 100 kendaraan motor menuju Gresik berpapasan dengan teman-teman Bonek. Ada yang tersinggung dan terjadi bentrok kecil tidak ada masalah," ujar Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal, Minggu (1/10/2017).
Namun, usai peleraian dan pembubaran gerombolan dua kelompok tersebut, dua jam setelahnya kembali terjadi singgungan beberapa oknum.
"Saat situasi sudah aman. Ada sepeda motor dengan lebel perguruan pencak silat dikendarai berboncengan melewati gerombolan oknum suporter. Di situlah spontanitas terjadi perkelahian," ujar Kombes Pol Mohammad Iqbal.
Karena perkelahian tidak seimbang, dua orang berboncengan tersebut mengalami luka parah dan meninggal.
"Saat petugas datang, langsung membawa korban ke rumah sakit, namun dua korban akhirnya meninggal dunia," ujar Iqbal.