Lima Hal Seputar Insiden di Lapangan yang Membuat Kiper Choirul Huda Meninggal
Huda ternyata tak langsung dibawa ke rumah sakit setelah insiden tabrakan itu.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Huda sempat memegangi dadanya.
Setelah itu Huda ambruk, dan petugas medis menuju lapangan.
3. Tidak Langsung ke Rumah Sakit
Tim medis yang menangani Huda menyebut, Huda ternyata tak langsung dibawa ke rumah sakit setelah insiden tabrakan itu.
Ia baru dibawa ke RS, setelah tak sadarkan diri.
"Tadi masih sadarkan diri dan mengeluh sakit dibagian dada, terus kemudian tidak sadar," ujar salah satu tim medis yang membantu evakuasi ke rumah sakit.
4. Meninggal Jelang Azan Maghrib
Pihak Rumah Sakit Dr Soegiri Lamongan menyatakan, Choirul Huda dipastikan meninggal pada pukul 17.15 WIB, Minggu (15/10/2017) sore.
Huda meninggal usai menjalani perawatan, setelah kondisinya semakin menurun.
Ia memasuki masa kritis, hingga akhirnya meninggal dunia.
"Sesampainya di rumah sakit masih ada. Lalu langsung kami berikan perawatan, lalu kritis dan meninggal tepat pukul 17.15 WIB," kata Zaki Mubarok, dokter yang menangani Choirul Huda, Minggu (15/10/2017) malam.
5. Kepala dan Leher
Sempat beredar kabar, penyebab Huda meninggal karena benturan di dada.
Padahal, bukan itu yang sebenarnya.
Berdasarkan analisa dokter, penyebab Choirul Huda meninggal adalah benturan di kepala dan leher, bukan dada sebelah kiri yang disangka banyak pihak.
"Kalau dari pemeriksaan ini tadi ada benturan di kepala dan leher," jelasnya. (*)