Choirul Huda Meninggal, Bupati Lamongan: Dia Pejuang, Pahlawan dan Legendaris
Penjaga gawang Choirul Huda meninggal tak lama ia membela Persela Lamongan kontra Semen Padang FC, Minggu (15/10/2017).
Editor: Y Gustaman
![Choirul Huda Meninggal, Bupati Lamongan: Dia Pejuang, Pahlawan dan Legendaris](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kiper-legenda-persela-lamongan-choirul-huda_20171016_083650.jpg)
Laporan Wartawan Surya, Dya Ayu
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Penjaga gawang Choirul Huda meninggal tak lama ia membela Persela Lamongan kontra Semen Padang FC, Minggu (15/10/2017).
Usai tak sadarkan diri di lapangan tim medis membawa Choirul Huda ke rumah sakit namun penanganan medis tak kuasa melawan takdir. Dokter menyatakan Choirul Huda meninggal.
Bupati Lamongan, Fadeli, mengatakan Choirul Huda sebagai pahlawan. Ia mengetahui persis jejak karier Choirul Huda sampai 18 tahun lamanya membela Persela Lamongan.
Banyak pihak meminta Bupati Lamongan untuk membuatkan patung dan beberapa simbol untuk mengenang kiper yang menghabiskan waktunya sejak awal hingga akhir untuk Persela.
Baca: Mengenal Hipoksia, Menurut Medis Penyebab Choirul Huda Meninggal
Baca: Bupati Lamongan: Kita Belajar Loyalitas dari Choirul Huda
Baca: Cerita Penyerang Semen Padang Detik-detik Choirul Huda Alami Benturan
Baca: The Sun Sejajarkan Choirul Huda dengan Iniesta Kategori Pemain Paling Loyal
"Beliau seorang pejuang, pahlawan, legendaris. Dan wajar apabila jika hingga kemarin dan ini tadi, banyak yang meminta agar beliau dibuatkan patung. Berarti memang kematian beliau sebagai pahlawan, suhada dan pejuang," kata Bupati Lamongan kepada SURYA.co.id, Senin (16/10/2017).
Choirul Huda memulai karier pada 1999 di Persela, hingga ajalnya tiba pada 2017. Ia tidak pernah berganti klub, membuat kesetiawan Huda teruji, dan menjadi sorotan positif pecinta sepakbola.
"Beliau sudah 18 tahun berkarier untuk Lamongan. Setapak demi setapak menjadi pemain Persela dan tidak pernah lepas dari Persela," ungkap dia.