Juventus Terlibat Skandal, Franco Carraro Mundur dari Ketua Federasi Sepakbola Italia
Mantan kepala federasi sepakbola Italia (FIGC), Franco Carraro, mengatakan bahwa ada skandal yang lebih besar dari pada Calciopoli 2006.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Mantan kepala Federasi Sepakbola Italia (FIGC), Franco Carraro, mengatakan bahwa ada skandal yang lebih besar dari pada Calciopoli 2006.
Franco Carraro menjadi Presiden FIGC ketika kasus Calciopolli menerpa sepakbola Italia pada 2006.
Saat skandal tersebut terbongkar, Carraro memutuskan untuk mengundurkan diri.
Kasus Calciopoli pada tahun 2006 ini menyeret beberapa tim besar seperti Juventus, AC Milan, Fiorentina, Lazio dan Regina.
Sanksi yang dijatuhkan cukup bermacam-macam mulai dari pengurangan poin hingga turun kasta.
Juventus menjadi tim dengan sanksi terberat yaitu dua gelar juara Liga Italia mereka pada tahun 2005 dan 2006 terpaksa dicabut dan Si Nyonya tua dihukum terdegradasi ke Serie B.
Carraro percaya bahwa ada kasus yang lebih besar terjadi pada 1997-1998.
Pada tahun tersebut Juventus berhasil meraih juara dengan mampu mengalahkan Inter Milan dalam perebutan gelar Juara Liga Italia.
Hal cukup dicurigai oleh Carraro adalah kejadian di kandang Juventus kala Si Nyonya Tua bertemu Inter Milan.
Saat itu Juventus berhasil menang 1-0 lewat gol Alessandro Del Piero.
Namun, kejadian paling dicurigai Carraro adalah ketika wasit tidak memberikan penalti bagi Inter Milan setelah Ronaldo dilanggar bek Juventus, Mark Iuliano, di kotak terlarang.
"Satu-satunya pertandingan yang saya curigai terdapat skandal besar adalah Juventus kontra Inter, dengan hukuman penalti yang tidak diberikan kepada Ronaldo pada 1998." ujar Carraro dilansir BolaSport.com dari Corriere della Sport.