Euforia The Real Champion Bali United Bergemuruh di Stadion Dipta
Bali United menutup Liga 1 Indonesia dengan kemenangan telak 3-0 atas tamunya Persegres Gresik United, Minggu (12/11) malam.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Bali United menutup Liga 1 Indonesia dengan kemenangan telak 3-0 atas tamunya Persegres Gresik United, Minggu (12/11) malam.
Hasil ini mengantarkan Serdadu Tridatu finisH sebagai runner up Liga 1 Indonesia. Meski demikian, pesta layaknya sang juara tersaji di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Pemain pun memakai kaos bertuliskan The Real Champion.
Tiga gol kemenangan Bali United masing-masing disumbangkan Marcos Flores menit ke-22. Dua gol tambahan diborong sang bomber maut Sylvano Comvalius menit ke-49 dan 87.
Bali United mengumpulkan poin akhir 68, sama dengan Bhayangkara FC, yang pada laga terakhirnya kalah 1-2 dari tamunya Persija Jakarta.
Bhayangkara finisH di posisi puncak klasemen akhir dan keluar sebagai juara Liga 1 Indonesia. Serdadu Tridatu kalah head to head dari tim bentukan Polri tersebut.
Bagi masyarakat Bali, juara sejati adalah Bali United. Anggapan ini muncul menyusul kontroversi di akhir musim dengan "hadiah" tiga poin kepada Bhayangkara FC terkait kasus Mohamed Sissoko, pemain Mitra Kukar.
Dalam laga melawan Persegres, suporter Bali United pun kompak memakai jersey atau kaus hitam sebagai tanda berduka atas matinya sportivitas sepak bola Indonesia.
Sejumlah spanduk bernada protes maupun sindiran terhadap PSSI maupun tim Bhayangkara FC juga bermunculan.
Usai laga, 20 ribuan fans yang hadir di stadion tidak beranjak. Mereka bernyanyi bersama menutup laga terakhir dengan sukacita. Gegap gempita terasa di Stadion Dipta.
Setelah itu, digelar acara panggung bersama grup band lokal di depan tribun timur. Bertema Bali United Road to Asia.
Diawali lagu Rasa Bangga, seluruh fans larut dalam perayaan sederhana ini. Seperti merayakan juara Liga 1 Indonesia.
Para suporter turun ke tengah lapangan untuk merayakan bersama pesta juara dengan pemain. The real champion road to Asia, demikian kata-kata yang terus berkumandang. Semuanya larut dalam pesta juara sebenarnya.
Meski sebagai runner up, Bali United akan tampil di kompetisi Liga Champions Asia mewakili Indonesia. Bhayangkara tidak bisa berlaga di kompetisi Asia karena tidak punya lisensi.
Pelatih Widodo Cahyono Putro, yang mendapat kesempatan berbicara pertama di panggung, menyampaikan terima kasih kepada Duo Tanuri (Pieter dan Yabes) selaku pemilik klub. Widodo berharap Bali United lebih bagus dan mampu berbicara di kancah internasional.
"Terima kasih kepada semua pemain dan ofisial. Saya yakin semua bermain dengan hati. Pemain ke-12 fans Bali United. Menurut kami, suporter Bali United terbaik di Indonesia. Tanpa anarkis, tanpa lemparan botol. Bali United jaya," kata Widodo yang disambut gemuruh suporter.
Il Capitano Fadil Sausu, juga menyampaikan terima kasih kepada fans yang selalu memberi dukungan selama satu musim ini. "Sekarang kita fokus di Asia. Terima kasih semua," ucapnya.
Giliran Irfan Bachdim yang diberi kesempatan menyampaikan pesan dan kesannya. Stadion pun bergemuruh. Apalagi dia menyatakan akan tetap bertahan di Bali United.
"Terima kasih semuanya. Tim Bali United bersama fans terima kasih banyak. Saya tahu pasti sedih. Tapi seluruh Indonesia tahu siapa juara sebenarnya. Tim Bali United," kata Irfan.
Kepada CEO Bali United Yabes Tanuri, Bachdim menyatakan terima kasih secara khusus. "Tahun depan, saya tetap di Bali United," kata Bachdim disambut gemuruh tepuk tangan suporter.
Sementara Comvalius hanya berujar singkat. "Terima kasih. Bali United juara," kata top skor Liga 1 Indonesia dengan 37 gol ini.
Setelah itu, semua pemain berfoto bersama di panggung yang dibangun di depan tribun timur Stadion Dipta Gianyar. Mengenakan kaos bertulis The Real Champion.
Tim Paling Produktif
Bali United mengakhiri Liga 1 2017 sebagai tim paling produktif usai mencetak tiga gol ke gawang Persegres. Tim kebanggaan masyarakat Bali ini menorehkan 76 gol dari 34 pertandingan.
Flores membuka keunggulan Bali United dengan melanjutkan bola Stefano Lilipaly pada menit ke-22. Tuan rumah kemudian memperbesar kedudukan melalui Sylvano Comvalius empat menit selepas jeda, meneruskan umpan Ricky Fajrin.
Comvalius kemudian mencetak gol keduanya di menit ke-87. Kali ini dia memaksimalkan bola Muhammad Taufiq.
Torehan tersebut sekaligus memperkuat posisi Comvalius di puncak daftar top scorer. Pemain asal Belanda itu menciptakan 37 gol pada kompetisi musim ini.
Bali United sebenarnya mendapat kesempatan memperbesar keunggulan di menit ke-55. Namun, Nick van der Velden gagal menunaikan tugas sebagai algojo penalti.
Pieter Puji Widodo
Wajah Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro (WCP) terlihat sedih bercampur bahagia usia laga kontra Persegres Gresik semalam di Stadion Dipta Gianyar.
Apalagi di saat yang sama sang pesaing utama yang telah dipastikan juara Liga I Indonesia, Bhayangkara FC, kalah 1-2 dari Persija.
Rasa berduka masih selimuti WCP dan tim. Ia tahu, seharusnya Bali United yang jadi juara jika tak ada politic game.
WCP menyampaikan beberapa hal terkait laga lawan Gresik United. Ia menyatakan hanya mengejar kemenangan bukan biji gol.
Saat Widodo berbicara, tiba-tiba Owner Bali United Pieter Tanurimasuk ke ruang jumpa pers. Pieter langsung merespon pertanyaan wartawan terkait kontrak WCP di Bali United.
Pieter menyambung pernyataan WCP, di mana urusan kontrak diserahkan kepada manajemen.
"Tiga tahun lagi. Kami kontrak jangka panjang WCP," tegas Pieter Tanuri, sembari berjalan duduk di kursi tempat jumpa pers.
Alasan mempertahankan WCP karena telah membawa Bali United dari target awal yakni tidak degradasi dan komitmen berada di 10 besar.
"Juara dua ini, saya sudah bersyukur. Saat panggil Widodo, kita komitmen jangan degradasi," kata Pieter Tanuri.
Saat bertemu WCP awal tahun lalu, Pieter menyatakan kesannya seperti disiram air es.
"Dipecat dari klub lama. Saya seperti disiram es sejuk banget. Target kita ranking 10. Karena target tidak degradasi. Sementara WCP dipecat klubnya karena hanya mampu membawa Sriwijaya di peringkat empat ISC," katanya.
Pieter menilai WCP punya keunggulan dalam melatih. Karena dengan materi pemain yang sama (hanya tambah Stefano Lilipaly), WCP bisa mempersembahkan prestasi terbaik saat ini
"Saya kira keunggulan WCP adalah bisa merangkul semua. Dengan pemain yang sama penambahan hanya Lilipaly, ternyata dia merangkul dan bisa mencapai prestasi saat ini. Tidak ada anak tiri dalam tim," katanya.