Syukran Arabia Samual dan Andrian Rusdianto Kembali Berlatih Sepakbola ke Spanyol
Setelah menikmati liburan panjang di Tanah Air, dua pemain muda berbakat Syukran Arabia Samual dan Andrian Rusdianto harus kembali ke Spanyol
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Setelah menikmati liburan panjang di Tanah Air, dua pemain muda berbakat Syukran Arabia Samual dan Andrian Rusdianto harus kembali ke Spanyol untuk melanjutkan pelatihan di CDA Navalcarnero.
Keduanya mendapatkan beasiswa selama tiga tahun di Akademi Navalcarnero. Syukran dan Andrian menerima beasiswa dari klub tersebut setelah menjalani trial lebih dulu di turnamen Football Barcelona Cup pada April 2016 lalu bersama Tim SBAI (Sepak Bola Anak Indonesia).
Suasana haru mewarnai keberangkatan Syukran dan Andrian melalui Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (10/1). Syukran tak kuasa menahan tangis ketika berpamitan dengan sang mama tercinta, Hj. Heni Nur'aeni begitu juga dengan rekannya Andrian.
Syukran yang akrab disapa Arab mengakui memang ada rasa berat di hatinya karena harus berpisah untuk waktu yang cukup lama dengan kedua orang tua, keluarga dan teman-temannya. Namun dia tak mau larut dalam kesedihan. Dia menyadari perjuangan memang membutuhkan pengorbanan.
"Ya, mau tidak mau kita harus ninggalin keluarga, teman dan semua yang kita sayangi. Sedih memang. Tetapi ini bagian yang tak terpisahkan dari perjuangan saya menimba ilmu sepak bola ke Spanyol. Jangan ke sana (Spanyol) hanya untuk jalan-jalan. Saya harus kerja keras. Berlatih dengan giat dan tekun untuk meningkatkan kemampuan saya. Saya juga harus membawa nama baik keluarga dan Indonesia menjadi lebih luar biasa," urai Syukran.
Putra H Azis Samual dan Hj. Heni Nur'aeni ini telah berlatih di klub CDA Navalcamero sejak awal Maret 2017. Syukran dan rekannya Andrian yang baru berusia 13 tahun bahkan langsung dicoba dalam tim Navalcarnero U-16. Keduanya merasakan betul banyak kemajuan yang mereka peroleh setelah menjalani latihan di Spanyol.
"Banyak kemajuan yang saya dapatkan setelah berlatih di CDA Navalcamero. Saya merasakan betul ada peningkatan baik fisik maupun teknik. Metode pelatihan yang diterapkan di sana sebenarnya tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Tetapi memang kalau soal tingkat kedisiplinan lebih tinggi di sana. Kalau di sini mungkin mengunggulkan fisik kalau di sana teknik," papar pemain yang menempati posisi bek ini.
"Awalnya memang sempat kesulitan mengikuti materi dan pola disiplin di sana. Tetapi alhamdullilah perlahan tapi pasti saya dan Anto bisa beradaptasi dengan baik. Apalagi penerimaan teman-teman klub, pelatih dan lingkungan di sana sangat baik. Membuat saya bersemangat dalam berlatih," tambahnya.
Meski masih muda, namun Syukran sudah bulat tekadnya ingin berkarir sebagai pemain sepak bola.
"Saya ingin menjadi pemain profesional. Ingin memperkuat Barcelona," tandasnya.
Dia juga punya cita-cita dan misi besar, kelak bisa membawa Indonesia, negeri yang sangat dicintainya menjadi yang terbaik di dunia.
Syukran menyadari bukanlah perkara mudah untuk mewujudkan cita-cita dan misi besarnya. Karena itu, dia pun sudah membentengi dirinya agar lebih kuat dalam mengarungi perjuangannya di Spanyol. Termasuk bagaimana mengatasi tekanan rasa rindu (homesick) pada keluarga dan Tanah Air.
"Kalau bisa jangan pernah ingat lingkungan di rumah karena kalau sekali ingat pasti keingat semuanya yang pernah dilakuin di situ," ujarnya.
Keharuan yang sama dirasakan rekannya, Andrian Rusdianto. Apalagi pemain yang akrab disapa Anto ini baru saja mengalami duka cita atas wafatnya sang ayah.