Unggul Penguasaan Bola, Bali United Kalah dari PSIS Semarang
PSIS Semarang menang tipis dalam laga uji coba menghadapi Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (10/1/2018).
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, F Ariel Setiaputra
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - PSIS Semarang menang tipis dalam laga uji coba menghadapi Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (10/1/2018).
Satu-satunya gol tercipta di pertandingan ini lahir dari sepakan Hari Nur Yulianto pada menit ke 71.
Berawal dari skema serangan balik, Hari Nur sukses memanfaatkan bola pantul dari hasil tembakan Samuel Nainggolan Sibatuara yang gagal diamankan dengan baik oleh kiper Bali United, Wawan Hendrawan.
Seusai pertandingan, pelatih PSIS Subangkit mengaku puas dengan kinerja anak asuhnya. Mereka mampu menunjukkan gaya permainan sesuai keinginan tim pelatih.
Pelatih asal Pasuruan ini juga menyebut, dalam pertandingan melawan Bali United, ia memang lebih menekankan anak asuhnya untuk bermain bertahan.
Baca: Persaingan Lini Tengah Persib Bandung Ketat, Dedi Kusnandar Tak Gentar
Baca: Persib Bandung Terancam Jadi Tim Nomaden
Baca: Persib Terancam Tak Punya Homebase Musim Liga 1 2018
Terbukti dengan turunnya lima pemain bertahan sekaligus dalam laga melawan Bali United. Yakni Petar Planic (Trial), Fauzan Fajri (Trial), M Rio Saputra, Akbar Riansyah, dan Frendy Sahputra.
Subangkit hanya menyimpan dua pemain belakang di bangku cadangan, yakni Safrudin Tahar (Bek Kanan), dan pemain seleksi M. Tegar (Bek Tengah).
"Kami harus realistis lah, karena kami main di kandang lawan, dan tentunya persiapan mereka di sini sudah matang, apalagi tinggal menghitung hari mereka main di level Asia. Untuk itu, kami harus defend dulu yang bagus, baru setelah menguasai bola, kami keluar menyerang," kata Subangkit.
"Jadi saya pikir, strategi kali ini berhasil. Paling tidak pemain sudah mampu menerapkan skema yang saya inginkan," imbuh dia.
Menanggapi gol yang diciptakan Hari Nur, Subangkit menilai hal itu tercipta karena pemain Bali United keasyikan menyerang sehingga meninggalkan pertahanan terbuka.