Penyebab Bali United Keok 1-3 di Kandang Sendiri di Piala AFC: Prioritaskan Ajang Lokal
Sedangkan pemain andalan lain seperti Nick van der Velden, Miftahul Hamdi, dan Ilija Spasojevic didudukkan di bangku cadangan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Sisa tiga klub diambil dari juara Grup D, E, dan I. Empat klub dari zona Asia Barat akan beradu hingga tersisa dua dan satu pemenang langsung masuk ke final.
Namun, aturan lain berlaku untuk zona ASEAN. Dari empat klub yang lolos ke semifinal, seluruhnya akan saling berhadapan hingga tersisa satu tim.
Namun satu klub itu tidak langsung bermain di final seperti zona Asia Barat.
Satu tim pemenang dari zona ASEAN akan terlebih dulu bergabung dengan tiga tim juara Grup D, E, dan I untuk saling berhadapan.
Setelah itu, barulah satu pemenang dari empat tim di atas masuk ke final dan berhadapan dengan juara zona Asia Barat.
Rumitnya jalan klub ASEAN untuk mencapai final inilah yang bisa menjadi alasan Bali United dan Persija Jakarta enggan menjalani Piala AFC dengan serius.
Persija juga memastikan tidak membawa beberapa pemain intinya seperti Marko Simic, Ismed Sofyan, dan Rohit Chand.
Persija lebih memilih mengistirahatkan para pemain andalannya dan dipersiapkan untuk final Piala Presiden 2018.
Hadiah
Rumitnya mencapai final Piala AFC 2018 itu sebanding dengan nilai hadiah yang disediakan. Juara Piala AFC 2018 akan mendapatkan hadiah Rp 20,4 miliar.
Runner-up Piala AFC 2018 mendapatkan hadiah Rp 10,2 miliar. Hadiah itu belum termasuk subsidi travel dan uang saku.
Setiap kali klub yang bermain sejak babak kualifikasi mendapatkan subsidi perjalanan Rp 272,7 juta.
Subsidi yang sama diberikan jika lolos ke play-off, penyisihan grup, babak knock-out, hingga final.
Klub yang tampil di babak knock-out akan mendapatkan uang saku Rp 1,3 miliar.