Tajammuk dan Pesta Durian Warnai Friendly Match Pormada FC Gontor di Stadion Manahan
Suasana menjadi pecah seketika ketika sekitar seratusan pria paruh baya bersama keluarganya berderet di pinggir lapangan Stadion Manahan Solo
Penulis: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sore itu suasana kota Solo begitu sejuk. Hujan rintik-rintik membasahi rerumputan stadion bersejarah yang terletak di jantung kota Solo tersebut.
Suasana menjadi pecah seketika ketika sekitar seratusan pria paruh baya bersama keluarganya berderet di pinggir lapangan Stadion Manahan Solo yang beberapa pekan lalu jadi saksi berlangsungnya perhelatan Piala Presiden 2018 yang gemanya terdengar hingga se-antero nusantara.
Tajammuk adalah sebuah istilah untuk menjelaskan tradisi santri dan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor ketika mereka duduk bersama untuk silaturrahmi atau temu kangen.
Tak mengenal tempat dimanapun mereka berkumpul disanalah tajammuk itu akan dihelat. Bahkan kali ini tajammuk pun tak terelakkan terjadi di stadion Manahan, stadion yang jadi salah satu ikon kebanggaan kota Solo.
Tak peduli tajammuk itu digelar di pinggir lapangan bahkan di atas rumput stadion bertaraf internasional pun tetap digelar. Makanan dan minuman dibagikan, disantap dengan sangat lahap.
Makin riuh suasana ketika panitia menyajikan puluhan buah durian. Pesta durian pun digelar menambah panasnya suasana keakraban dan kekeluargaan antar anggota Pormada FC Gontor dan Keluarga Besar IKPM Gontor Cabang Solo Raya.
Sore itu Sabtu, 24/2/2018, memang menjadi hari yang sangat istimewa bagi para penggila olahraga sepakbola Pormada FC Gontor. Untuk kesekian kalinya mereka menggelar friendly match.
Kebetulan Stadion Manahan Solo dipilih menjadi venue friendly match tersebut. Sebelumnya, Friendly Pormada FC Gontor telah beberapa kali digelar di beberapa kota diantaranya di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, pernah di Malang, Jakarta dan tentunya di Darussalam Gontor Stadium, Ponorogo.
"Ini adalah kegiatan rutin yang kami gelar beberapa bulan sekali. Selain untuk mengenang masa-masa ketika kami nyantri sambil menyelami hobi main bola, tujuan utama dari kegiatan ini untuk silaturrahmi," kata Koordinator Pormada FC, Abbas Sofwan.
Pormada sendiri adalah kepanjangan dari Persatuan Olahraga Mahasiswa Darussalam. Pada saat friendly match di Manahan Solo mayoritas yang hadir adalah para legend Pormada FC yang pernah menjadi pemain bintang sepakbola Pondok Modern Gontor.
Mereka adalah para alumni Pondok Modern Gontor yang pernah merasakan masa keemasan di era menjadi santri dan pesepakbola medio tahun 90 an hingga 2000 an.
Para pemain ini datang dari berbagai penjuru daerah di Indonesia berkumpul selama dua hari di Kota Solo.
Friendly match di Manahan Solo digelar sebanyak tiga kali pertandingan. Selesai pertandingan acara dilanjutkan dengan silaturrahmi sebelum akhirnya berpisah kembali ke daerah masing-masing.