TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Manjemen Sriwijaya FC merasa tidak pernah mempersulit keinginan Hilton Moirera untuk memilih klub baru, Persipura Jayapura, pada musim 2018.

Tetapi tentunya, Hilton Moreira harus menyelesaikan administrasi terlebih dahulu dengan Sriwijaya FC.

Karena dalam perjanjian kontrak, penyerang asal Brasil ini punya kontrak dengan Sriwijaya FC dan baru akan berakhir pada April 2018.

Sebelumnya, Hilton pada akhir November 2017 sudah menyatakan pamit dengan manajemen Sriwijaya FC melalui media sosial.

Eks pemain Persib ini mengucapkan terima kasih pada manajemen serta pencinta Sriwijaya FC.

Sekretaris Sriwijaya FC, Achmad Haris mengatakan, manajemen klub asal Palembang ini tidak pernah menghalangi keinginan Hilton untuk memilih tim lain.

Tetapi, Hilton harus mendapat surat keluar terlebih dahulu dari manajemen Sriwijaya FC.

”Silakan Hilton memiih klub lain, tetapi tentunya dia minta dulu surat keluar dari Sriiwjaya FC,” kata Haris.

”Artinya, Hilton harus mengajukan surat pengunduran diri untuk tidak bergabung dengan Sriwijaya FC karena kontraknya akan berakhir April 2018.”

Haris juga mengatakan selama ini hubungan dengan Hilton cukup baik.

Mereka juga sangat menghargai jasa-jasa Hilton terhadap Sriiwijaya FC.

Hubungan yang baik itu tentunya kalau Hilton ingin keluar harus juga dengan baik-baik.

”Kami pernah tawarkan sebelumnya kalau Hilton ingin pindah klub lain, harus mengajukan surat pengunduran diri dulu,” ujar Haris.

”Tetapi, Hilton tidak mau, malah dia telah memilih berlatih dengan klub lain. Apakah ini namanya kami yang menahan dia atau dia sendiri yang tidak mau.”

Ditegaskan Haris, selama ini manajemen Sriwijaya FC selalu menjaga hubungan baik dengan pemain dan tidak pernah ada permasalahan.

Sebab, manajemen Sriwijaya melakukan pemecatan akan berdampak bagi pemain yang bersangkutan.

Sebelumnya, Hilton telah bermain dengan Sriwijaya FC sejak 2013.

Bahkan kontrak Hilton Moreira pernah diberitakan media sebagai kontrak pemain terbesar dari semua pemain Sriwijaya FC, seperti Zah Rahan Krangar maupun Keith Kayamba Gumb.