Cerita dari Mereka yang Mencari Rezeki di Laga Bhayangkara FC vs Persija Jakarta
Meski dihelat malam, para pedagang sudah mulai menggelar dagangannya sejak siang di setiap Gerbang Komplek GBK.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laga pembukaan Liga 1 2018 antara Bhayangkara FC kontra Persija Jakarta baru digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (23/3/2018) malam.
Meski dihelat malam, para pedagang sudah mulai menggelar dagangannya sejak siang di setiap Gerbang Komplek GBK.
Mereka yang berjualan pun bervariasi, ada yang menjajakan minuman, makanan ringan: gorengan, somay dan lain-lain, serta yang sangat kentara yakni penjual Jersey.
Dony Anggara, penjual jersey yang ditemui di area troroar Gerbang SUGBK depan Hotel mulia itu pun mengaku sudah sejak siang tadi ia menggelar dagangannya.
Dony pun mengatakan bahwa ia sengaja berjualan di luar lantaran pascarenovasi GBK, pedagang tak boleh lagi diizinkan berdangan di dalam. Dampaknya, pendapatan pun diakuinya jauh berbeda.
“Ya, saya yang Persija ini sudah tiga kali dagang di luar semenjak GBK di renovasi. Kalau pendapatannya yang beda jauh lah. Tapi enaknya kalau di luar sini tidak ada uang sewa,” kata Dony.
“Kalau pendapatan sih tidak tentu, lagi ramai bisa sampai 1,5 – 2 juta,” tambahnya.
Dagangan yang di jual Dony pun sama seperti pedagang jersey pada umumnya yakni kaus, jersey pemain, kemeja, syal dan pernak-pernik lainnya.
Mengenai harga pun beragam. Kaus biasa dengan tulisan Persija atau The Jakmania ia jual seharga 50 ribu, begitu pun dengan jersey, dan yang paling mahal kemeja, 120 ribu.
Namun, ketika tak ada pertandingan, pedagang yang mengaku sudah menggeluti usaha ini sejak dua tahun silam, menjual dagangannya di lapak priadinya.
“Kalau tidak jualan di sini saya jualan di Kota Tua, ada lapak di sana. Setiap hari kita jualannya di sana,” jelasnya.
Terakhir, demi tertibnya kawasan GBK yang nantinya akan dipakai jelang perhelatan akbar Asian Games, ia pun berharap agar pengelola GBK ke depannya bisa membuat fasilitas khusus para pedagang di area GBK.
“Harapan saya kalau bisa sih nantinya pengelola GBK kasih tempat kita untuk berjualan di dalam, dibuatkan satu area yang khusus bagi pedagang, supaya rapih. Karena kalau di sini kan di trotoar, pinggir jalan juga,” pungkasnya.